JAKARTA – Pemerintah Pusat telah melarang mudik lebaran sejak 6 – 17 Mei 2021. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 lebih meluas.
Namun, di sisi lain, Indonesia kedatangan 85 Warga Negara China dengan pesawat China Southern Airlines yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, (4/5/2021).
Hal itu terungkap di Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ke-XI yang dilaksanakan secara luring maupun daring.
Dalam sidang itu, Wakil ketua Kotime II DPD RI Hasan Basri menyoroti dan meminta tanggapan Direktorat Jenderal (Dirjen) Imigrasi Indonesia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) terkait kedatangan 85 Warga Negara China dengan pesawat China Southern Airlines tersebut.
“Saat ini kita diwajibkan untuk melakukan pembatasan yang dituangkan melalui SE Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021, sementara WNA diizinkan masuk ke Indonesia,” ujar Senator Hasan Basri dalam keterangan terlulisnya yang diterima awak media ini, Kamis (6/5/2021).
Menurut senator asal Kaltara ini, negara wajib hadir untuk memberikan kesejahteraan umum dan melindungi warga negaranya. Penyebaran virus Covid-19 tidak hanya merugikan materil tetapi menimbulkan korban jiwa.
“Seharusnya jika di dalam negeri saja dibatasi maka WNA yang masuk ke Indonesia dibatasi sesuai dengan SE Dirjen Imigrasi Kemenkumham. Oleh karenanya Saya meminta agar kejadian tersebut tidak terulang kembali,” tegasnya.
Sementara itu, Senator Hasan Basri juga setuju dengan arahan pimpinan sidang paripurna untuk memanggil pihak-pihak terkait terhadap penyelewengan penggunaan antigen.
Menurutnya, pemerintah harus bersikap dan memberikan sanksi yang tegas dalam menyikapi kasus ini, karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Perlu adanya manajemen lebih lanjut mengenai pengawasannya dan pengendalian peralatan-peralatan di lapangan. Termasuk soal penggunaan Genose yang harus berlaku disemua tempat di Indonesia, ini produk anak negeri wajib kita dukung,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 saat ini sedang mendekonstruksi berbagai dimensi kehidupan, terutama sektor kesehatan dan ekonomi.
Untuk itu bangsa ini membutuhkan generasi unggul yang mampu menjadi problem solver dan dapat menjadi pemecah kebuntuan berbagai sektor kehidupan yang stagnan bahkan mengalami kemunduran.
“Jangan karena sudah tes genose di kereta kemudian tidak dapat lagi digunakan di bandara. Olehnya dalam agenda masa sidang XI ini kami juga akan memanggil Menteri Perhubungan dan pihak lain yang terkait,” tuturnya. (jkr-1)
Discussion about this post