TARAKAN – Setelah sempat tertunda dua tahun, Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) masa Bhakti 2019-2024 akhirnya dilantik.
Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang melantik Effendhi Djuprianto dan jajarannya di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Senin (12/4/2021). Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua DHD Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Kaltara Effendhi Djuprianto membeberkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Kaltara terkait kegiatan yang bisa dilakukan organisasinya dalam turut membantu Pemprov Kaltara melakukan pembangunan.
Dari hasil koordinasinya, Effendi Djuprianto menegaskan pihaknya siap membantu Pemprov Kaltara dalam menguatkan wawasan kebangsaan, mengingat wilayah perbatasan memiliki kerawanan sosial yang tinggi.
“Maka kami diminta untuk ada kesepakatan program kita nanti itu adalah kegiatan mensosialisasi empat pilar kebangsaan, minimal kepada millenial. Kita diharapkan nanti bisa bekerjasama dengan mereka,” ujar Effendhi Djuprianto, Jumat (16/4/2021).
Selain itu, pihaknya juga diharapkan dapat membantu Pemprov Kaltara dalam pengentasan kemiskinan melalui pembedayaan ekonomi kerakyatan.
“Diharapkan bahwa masyarakat dengan luas lahan yang dikuasai, betul-betul bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan mereka sendiri,” jelasnya.
Untuk merealisasikan harapan tersebut, pihaknya akan melakukan penguatan kelembagaan dengan menghidupkan lagi pengurus di tingkat kabupaten dan kota. Karena diakui Effendhi Djuprianto, baru Nunukan dan Malinau saja yang terbentuk pengurus Badan Pembudayaan Kejuangan 45.
Sementara untuk Tarakan, perlu dibentuk lagi karena pengurusnya banyak menjadi pengurus Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kaltara. Adapun Bulungan dan KTT belum terbentuk.
“Kalau habis, kapan. Yang belum ada kita bentuk. Ada beberapa kayaknya yang belum,” tutur pria yang juga menjabat Wakil Wali Kota Tarakan ini.
Setelah penguatan organisasi berjalan, barulah pihaknya bisa menjalankan program tersebut ke daerah-daerah. Sambil menunggu penguatan kelembagaan, pihaknya akan menyiapkan materi yang akan disajikan dalam rangka penguatan kebangsaan.
Adapun kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, pihaknya akan menyasar kaum millenial yang saat ini belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
“Itulah yang mungkin nanti kita didik. Alhamdulillah kalau di Tarakan ini komplit, ada LLK. Kita bekali itu, nanti narasumbernya di Tarakan ini kalau masalah pertanian juga jalan, masalah perikanan kita juga jalan. Peternakan pun kita ada narasumber yang bisa kita ambil untuk penguatan daripada pemuda millenial,” tuturnya.
Selain kaum millenial, pihaknya juga akan melirik ibu rumah tangga untuk meningkatkan kualitas pendapatannya. Sehingga jika disinergikan antara suami dan istri, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan mereka. (jkr-1)
Discussion about this post