TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan resmi membuka layanan ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) sejak 1 April 2021, ditandai dengan acara syukuran yang dihadiri langsung Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD.
Kehadiran ruang perawatan khusus bagi bayi usia 0 – 28 hari yang mengalami gangguan kesehatan ini tidak hanya menjadi harapan warga, tapi juga para tenaga medis di RSUD Tarakan, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Seperti diungkapkan Kepala Ruangan NICU RSUD Tarakan Ns. Wilma Nurilla S.Kep. Ia menyambut baik hadirnya ruang NICU agar bisa memberikan perawatan intensif terhadap bayi yang lahir dengan kondisi neonatus.
“Alhamdulillah akhirnya unit perawatan intensif, khususnya untuk neonatus atau untuk bayi usia 0 sampai 28 hari ini akhirnya bisa dibuka,” ucap syukur Wilma Nurilla S.Kep, ditemui awak media usai acara peresmian.
Hadirnya ruang NICU ini, menurut Wilma Nurilla, dilatarbelakangi angka kejadian bayi yang lahir prematur, kurang bulan dan berat badan lahir rendah, cukup banyak RSUD Tarakan. Faktornya di antaranya kurangnya pemahaman terkait ibu hamil akan kehamilan ataupun kurang bulan.
Sehingga dengan hadirnya ruang NICU ini, Wilma Nurilla berharap perawatan intensif untuk bayi bisa lebih berjalan dengan baik, dengan sarana prasarana yang sudah direncanakan untuk memenuhi standar asuhan keperawatan khususnya di neonatus level 3.
Karena menurutnya, selama ini perawatan untuk bayi dengan kondisi neonatus yang sudah selama ini hanya perawatan untuk level 1 dan level 2. Selain itu, diharapkan juga bisa angka kematian pada bayi.
“Mohon dukungannya, mohon doanya, mudah-mudahan ke depannya bisa baik dan bisa meningkatkan mutu kualitas pelayanan rumah sakit sendiri,” harapnya.
Dengan hadirnya ruang NICU ini, Wilma Nurilla juga berharap bayi yang lahir dengan kondisi neoatus, tidak perlu lagi dirujuk ke Kaltara, akan tetapi bisa dirawat di RSUD Tarakan.
Terkait kehamilan, Wilma Nurilla juga mengimbau kaum ibu untuk merencanakan kehamilannya dan mempertimbangkan kemungkinan yang bisa terjadi dengan adanya pandemi Covid-19. (adv/jkr-1)
Discussion about this post