TARAKAN – Upaya terus dilakukan Kantor Bank Indonesia Perwakilan (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membiasakan masyarakat bertransaksi dengan non tunai.
Terbaru, KPwBI Provinsi Kaltara bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, menjadikan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) sebagai kanal pembayaran pajak dan retribusi Pemkot Tarakan.
Launcing penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran pajak dan retribusi Pemkot Tarakan dilakukan Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes di gedung serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Kamis (05/11/2020).
Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Yufrizal turut hadir dalam acara tersebut, serta pimpinan perbankan yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Kepada awak media usai acara, Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Yufrizal membeberkan tujuan dijadikannya QRIS sebagai kanal pembayaran pajak dan retribusi Pemkot Tarakan.
“Yang pertama tujuannya kan efisiensi ya. Yang kedua adalah menghindari, mengurangi kebocoran-kebocoran sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mungkin sama-sama kita paham secara awam, kalau kita sudah pegang uang itu banyak godaannya,” ujar Yufrizal kepada jendelakaltara.co.
“Kemudian selain itu kadang-kadang kita susah mencari uang kembalian. Kemudian juga kadang-kadang ada risiko kehilangan atau uang palsu. Jadi BI selaku otoritas pembayaran itu mengajak masyarakat supaya pindah dari tunai menjadi non tunai, termasuk untuk penerimaan pemerintah daerah seperti hari ini,” lanjutnya.
Dengan penggunaan QRIS ini, Yufrizal berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk diberikan alternatif, selain membayar tunai juga bisa melakukan pembayaran secara non tunai.
Selain itu, ia juga mengharapkan dengan pembayaran non tunai untuk pajak dan retribusi serta parkir, membantu dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tarakan sehingga bisa digunakan lagi untuk meningkatkan pembangunan yang pada ujungnya juga akan dirasakan kembali oleh masyarakat.
Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes juga berharap dengan pembayaran non tunai melalui QRIS dapat mengurangi kebocoran untuk membantu meningkatkan PAD Kota Tarakan.
“Harapan kami pembayaran inikan bisa langsung masuk ke kas daerah. Karena tidak tunai, transaksinya juga real time, bisa kita langsung monitor di kas daerah, saya kira ya harapan kita mudah-mudahan upaya-upaya ini bisa lebih meningkatkan pendapatan asli daerah kita. Dengan demikian kita berharap mudah-mudahan pembangunan kita juga di kota Tarakan ini bisa lebih baik, lebih cepat,” harap wali kota.
Upaya ini juga dinilai wali kota sebagai bagian dari program visi Pemkot Tarakan yang menjadikan masyarakat Tarakan sebagai kota maju, sejahtera melalui smart city.
“Salah satu ciri dari smart city itu adalah smart government. Salah satu indikator smart government itu adalah transparansi dan akuntabilitas,” ungkapnya. (adv/jkr-1)
Discussion about this post