TARAKAN – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan Tajuddin Tuwo memberikan perhatian terhadap peristiwa bunuh diri yang dilakukan seorang siswa berinisial Rs (15) di Kelurahan Sebengkok, Kecamatan Tarakan Tengah, Selasa (27/10/2020).
Tajuddin Tuwo mengaku sempat melayat ke rumah duka. Ia juga sempat berkomunikasi dengan ibu korban yang menceritakan tentang apa yang dialami korban sebelum peristiwa tersebut.
“Jadi anak itukan menurut ibunya, dia terlalu keseringan nonton itu sampai larut malam, bahkan biasa sampai jam 4 subuh. Mungkin main game kah, nonton di HP (handphone). Sehingga orang tuanya itu sita HP nya supaya anaknya itu bisa lebih belajar kan, bisa mengerjakan tugas-tugasnya,” beber Tajuddin Tuwo kepada jendelakaltara.co, Rabu (28/10/2020).
Dengan pengakuan ibunya, Tajuddin Tuwo menilai tidak bisa juga disalahkan ibunya. Menurutnya, ibunya menyita HP nya bukan karena tidak sayang. Justru ibunya sangat sayang karena ingin anaknya tamat belajar. Pasalnya, dengan aktifitas tersebut ibunya khawatir tugas-tugasnya di sekolah tidak dikerjakan.
Ibunya juga bercerita, sebelum kejadian tersebut, gurunya pernah datang ke rumahnya melaksanakan kunjungan ke rumahnya untuk pembimbingan sekaligus mau pengambil tugas dan memberikan tugas. Namun anak tersebut justru mengambil langkah lain.
Tajuddin Tuwo juga tidak sependapat jika gurunya disalahkan dalam peristiwa tersebut karena dianggap memberikan pekerjaan terlalu berat. Menurutnya, tidak ada yang patut disalahkan, baik orang tua korban maupun gurunya.
“Saya kira juga tidak begitu kan. Kalau menurut saya ya pemberitaannya seharusnya tidak ada yang dipersalahkan termasuk orang tuanya. Kan orang tuanya dia menyita HP nya itu kan dia ingin anaknya belajar, tidak sekadar nonton terus,” ungkapnya.
Tajuddin Tuwo juga meluruskan bahwa siswa tersebut bukan berstatus siswa SMP. Melainkan siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta di Tarakan. “Katanya di pemberitaan salah satu SMP di Tarakan. Salah satu MTs swasta,” tuturnya.
Tajuddin Tuwo mengimbau orang tua siswa supaya lebih memperhatikan dan menjaga anaknya dengan ekstra ketat.
“Jangan sampai HP itu tidak untuk belajar, tapi nonton. Karena kalau sudah kecanduan kayak begitu susah diatasi,” imbaunya.
Sementara itu, pihak sekolah, dalam hal ini MTs Alkhairat dan orang tua telah menandatangani surat pernyataan untuk meluruskan berita yang beredar di media.
Dalam surat pernyataan yang diterima awak media ini, kedua pihak membantah penyebabnya karena beratnya tugas yang diberikan pihak sekolah.
“Kami tegaskan tidak benar,” begitu sepenggal isi surat pernyataan tersebut.
Lebih lanjut tertulis dalam surat pernyataan tersebut, pembelajaran di MTs Alkhairat cukup fleksibel dengan memperhatikan beberapa hal:
- Pembelajaran online hanya dilakukan lewat WhatsApp (WA) dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi.
- Pengumpulan tugas secara fleksibel (tidak sesuai waktu yang ditentukan).
- Home visit dilakukan sekolah untuk mencari solusi kendala belajar siswa, dan silaturrahim guru dan orang tua siswa, bukan untuk melakukan penekanan pembelajaran siswa.
- Madrasah melakukan pembelajaran tatap muka bagi siswa yang tidak memiliki smartphone dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan.
- Madrasah melakukan pertemuan tatap muka dengan siswa yang bermasalah terhadap materi yang tidak dipahami dalam pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang kami (pihak madrasah) peroleh dari orang tua siswa sebagai penguat klarifikasi madrasah antara lain:
- Sebelum kejadian HP siswa disita orang tua karena siswa selalu bermain hp (menonton animasi dan game online) sampai pagi.
- Orang Tua memberikan nasehat kepada anaknya jika tidak berubah (main HP) orang tua (lbu) akan meninggalkannya (pulang kampung), kemudian ibu dan adik adiknya pergi ke rumah kerabatnya setelah menasehati.
- Menurut pemyataan ibunya bahwa anaknya sering masuk kamar mandi dengan waktu yang cukup lama sehingga tidak menimbulkan kecurigaan keluarga.
- Info dari keluarga bahwa anak tersebut pendiam walaupun dinasehati orang tua tidak ada komentar dari anak tersebut. (jkr-1)
Discussion about this post