TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Utara (Kaltara) menggiatkan lagi pembinaan atlet dengan menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) dan Kejuaraan Antarklub se-Kaltara.
Kejuaraan yang dimulai sejak Senin (20/12/2021) di GOR Naga Mas dibuka Ketua Pengprov PBSI Kaltara yang juga Dewan Pengawas PP PBSI Hasan Basri.
Dalam sambutannya, Hasan Basri menjelaskan bahwa pihaknya baru kali ini lagi menggelar kejuaraan bulutangkis setelah hampir dua tahun absen karena pandemi Covid-19.
Kejurprov ini sekaligus menjadi ajang seleksi atlet menuju Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang dijadwalkan berlangsung Januari tahun depan.
“Hari ini saya datang sekaligus mewakili Ketua Umum PP PBSI, menyampaikan salam hangat kepada seluruh atlet yang ada di Kalimantan Utara, beliau menyampaikan dan menitip pesan agar atlet-atlet yang ada di Kaltara berjuang sungguh-sungguh sehingga nantinya saat menjadi juara dapat ikut di event kejurnas yang akan dilaksanakan pada bulan Januari,” ujar Hasan Basri.
Menurutnya, kejurprov menjadi kejuaraan paling bergengsi di tingkat provinsi karena masuk dalam sistem keolahragaan di Indonesia. Para juara tidak hanya mendapatkan hadiah, tapi juga poin untuk penentuan peringkat guna mengikuti kejuaraan di tanah air, termasuk kejurnas.
Pengprov PBSI Kaltara sendiri menyiapkan total hadiah Rp 50 juta yang bersumber dari anggaran PBSI Kaltara maupun sponsor. Selain itu, Hasan Basri juga menanjikan para juara di kejurprov akan mendapatkan beasiswa.
“Hari ini saya sampaikan khusus yang juara satu untuk tingkat pemula sampai dengan taruna saya akan berikan beasiswa kepada mereka,” tuturnya.
Hal ini dilakukannya sebagai wujud kecintaan Hasan Basri terhadap olahraga bulutangkis. Pria yang juga menjabat anggota Komite III DPD RI ini bahkan mengaku membangun PBSI di Kaltara mulai dari nol hingga bisa memimpin induk tepok bulu di Bumi Benuanta ini. Sehingga ia mengetahui persis seluk beluk persoalan BSI Kaltara.
“Jadi urusan PBSI sangat saya tahu persis, saya pun tidak pernah terlibat dalam organisasi keolahragaan lain selain PBSI. Karena saya cinta dengan PBSI, saya ingin atlet-atlet dari Kalimantan Utara ini mampu mengharumkan nama kota Tarakan dan Kalimantan Utara di tingkat internasional,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Pengprov PBSI Kaltara Afandi membeberkan untuk kejurprov, hanya Kabupaten Tana Tidung yang tidak mengirim atlet. Namun seluruh nomor dapat dipertandingkan.
“Untuk kejurprovnya ini ada lima kategori, minimal ada 10 (atlet), masing-masing kabupaten kota mengirimkan 2 (atlet), minimal 8 baru kami pertandingkan dan itu semua terpenuhi,” ujarnya.
Sedangkan untuk kejuaraan antarklub, hingga dibukanya kejuaraan ada 10 klub yang ambil bagian. Kebanyakan dari Kota Tarakan. (jkr)
Discussion about this post