TARAKAN – Diskenariokan dalam kondisi sedang melaksanakan aktivitas pelayanan dan perkantoran, terjadi kebakaran di ruang meeting Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan di lantai tiga pada Rabu (27/10/2021) sekira pukul 09.23 WITA.
Api dan asap yang muncul di ruang meeting, memicu bereaksinya code red yang mengeluarkan bunyi sirine kebakaran disertai padamnya aliran listrik di lantai tiga.
Sinyal itu langsung ditanggapi cepat oleh satpam yang bertugas di lantai tiga dengan melakukan pemadaman dengan menggunakan apar.
Namun, bukannya padam, api justru membesar. Situasi itu mendesak tim fire and rescue yang telah dibentuk RSUD Tarakan, sigap melakukan tindakan penanganan.
Langkah awal adalah mengevakuasi pegawai maupun pasien yang berada di lantai tiga gedung RSUD Tarakan. Karena di lantai tersebut selain ruang pimpinan dan perkantoran, juga terdapat ruang perawatan anak.
“Ternyata api semakin besar, akhirnya masuk untuk proses evakuasi,” ujar instruktur dari PT. Global Artha Nusa Chandra Arthana Putra kepada awak media, ditemui disela kegiatan.
Saat proses evakuasi, seluruh pegawai maupun pasien diarahkan melewati jalur bagian belakang di gedung RSUD Tarakan menuju ke titik berkumpul di halaman parkir rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) itu.
Setelah mengevakuasi pegawai dan pasien, petugas melakukan pemadaman api dengan dengan menggunakan peralatan standar dan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap.
Api berhasil dipadamkan beberapa menit kemudian. Akan tetapi petugas mendapat laporan ada pegawai yang terjebak di dalam ruangan.
“Diinformasikan ada orang yang terjebak di dalam. Ada empat orang terjebak di dalam dan Alhamdulillah korbannya kondisinya selamat,” tuturnya.
Peristiwa itu merupakan gambaran simulasi yang dilakukan dalam rangka pelatihan tanggap darurat kebakaran yang dilakukan RSUD Tarakan bekerja sama dengan PT. Global Artha Nusa dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kaltara.
Kegiatan ini juga didukung oleh Tim Observer dari Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kota Tarakan untuk memberikan analisa, masukkan, saran terhdep kegiatan yang dilakukan oleh RSUD Tarakan.
Dalam kegiatan ini, pihaknya menekankan pada pada kecepatan waktu bagi manajemen berkumpul di tempat kumpul.
“Point kritical-nya adalah kita butuh berapa lama manajemen ini yang di lantai tiga berkumpul di tempat berkumpul,” tuturnya.
Hasil dari simulasi itu menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya untuk pembenahan jika masih terdapat kekurangan. Namun Chandra menilai secara keseluruhan berjalan hampir mendekati skenario yang dibuat.
“Hasil simulasi ini kita evaluasi. Nanti apa yang menjadi temuan, kita akan tindaklanjuti dengan teman-teman rumah sakit,” tuturnya.
Chandra yang juga Ketua DPC A2K3 Kaltara menegaskan bahwa kegiatan seperti ini mestinya rutin dilakukan oleh perusahaan atau lembaga yang memiliki tim pemadam kebakaran dan pertolongan.
“Seharusnya rutin, sesering mungkin. Agar orang terbiasa, agar orang paham apa yang harus dilakukannya. Karena kalau dari kejadian seperti ini saja masih banyak orang panik. Orang tidak tahu mau lewat dari mana,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post