TARAKAN – Kran investasi dibuka seluas-luasnya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan kepada pengusaha lokal di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk turut membangun Bumi Paguntaka.
Pemkot Tarakan menawarkan dua peluang investasi yakni pengembangan kawasan industri dan pembenahan kawasan wisata Pantai Amal.
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tarakan, terdapat 800 hektare lahan di Kecamatan Tarakan Timur yang bisa dimanfaatkan untuk kawasan industri.
Lahan itu sebenarnya pernah dilirik pabrik baja PT. Sino Steel. Akan tetapi dalam perjalanannya rencana itu belum terealiasi sampai sekarang diduga disebabkan dampak Pandemi Covid-19.
Selain itu, Pemkot Tarakan juga menyiapkan lahan 1.000 hektare untuk kawasan minapolitan di Kecamatan Tarakan Utara yang bisa dimanfaatkan untuk industri perikanan dan kelautan.
Peluang investasi yang bisa digarap seperti pembangunan pelabuhan perikanan, coolstorage, ataupun industri pengolahan rumput laut dan ikan kaleng.
Ada juga lahan sekitar 200 hektare untuk industri kecil dan menengah di Kelurahan Karang Harapan Kecamatan Tarakan Barat.
Sedangkan untuk proyek pengembangan Pantai Amal, Pemkot Tarakan mengajak kerjasama dalam pembangunan tahap tiga seperti membangun kondotel dan theme park.
“Kami tentu memprioritaskan pengusaha lokal kalau mau dan mampu,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada awak media, ditemui usai membuka Musyawarah Cabang (Muscab) V Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tarakan di ruang pertemuan Hotel Royal Crown, Minggu (30/5/2021).
Bukan tanpa alasan Pemkot Tarakan memprioritaskan pengusaha lokal untuk berinvestasi dalam program tersebut. Data yang diperoleh Wali Kota Tarakan, ada capital flight sekitar Rp 1,6 triliun capital setiap tahun yang ke luar Tarakan yang diduga disebabkan ketergantungan Tarakan terhadap industri hilir dari daerah lain dan luar negeri.
“Kalau peluang-peluang ini bisa digarap oleh pengusaha dan harapan kami seperti itu, tentu akan lebih memperbaiki pondasi ekonomi kita, termasuk juga semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi Tarakan, termasuk menciptakan lapangan kerja. Ending goalnya akan menurunkan angka kemiskinan,” tuturnya.
Adapun kerjasama yang ditawarkan berupa pemanfaatan lahan pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu seperti yang diterapkan dalam kerjasama pengelolaan Grand Tarakan Mal (GTM) dan Taman Hiburan Masyarakat (THM). Setelah habis jangka waktunya, dikembalikan ke Pemkot Tarakan.
Atau dengan sistem bisnis to bisnis antara pengusaha dengan Perusahaan Daerah (Perumda) milik Pemkot Tarakan, dengan sistem bagi hasil.
Terhadap tawaran itu, mantan Ketua BPC HIPMI Tarakan Jufri Budiman merespon positif dan akan membicarakannya dengan pengurus HIPMI Tarakan.
“Nanti selesai kegiatan muscab ini, pelantikan, mungkin kita akan rapat bersama, kita harus nyambut baik tawaran pak Wali Kota, kalau bukan kita siapa lagi,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post