TARAKAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan menggelar pelatihan pertolongan pertama untuk pembina Palang Merah Remaja (PMR) tingkat SD hingga SMA se-Tarakan.
Acara yang dilaksanakan sejak Selasa (19/8/2025) di Markas PMI Tarakan, dibuka Ketua PMI Tarakan, H. Hamid Amren S.E dan akan berlangsung hingga lima hari ke depan.
Ketua PMI Tarakan, H. Hamid Amren S.E menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembina PMR yang ada di sekolah serta relawan.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan, mereka dapat menerapkannya kepada anggota PMR di sekolah sehingga mereka mengetahui cara yang benar dalam memberikan pertolongan pertama pada korban.
“Untuk menolong sesama mereka tentu tidak hanya niat saja atau kemauan untuk membantu temannya. Sementara pengetahuannya tidak dimiliki. Karena itu tidak mungkin PMI Itu bisa menjangkau seluruh siswa yang ada di sekolah. yang bisa puluhan ribu siswa baik SD, SMP dan SMA. Karena itu kita bina guru pembina. Merekalah yang memberikan pelatihan lagi kepada adik-adik PMR di sekolah sehingga mereka itu mempunyai pengetahuan untuk pertolongan pertama,” ujar Hamid Amren.
Disamping itu, penetahuan yang diberikan kepada siswa nantinya menjadi bekal bagi mereka untuk mengikuti perlombaan ketangkasan tentang pertolongan yang digelar PMI Tarakan untuk mengevaluasi sejauh mana pembinaan kepalangmerahan yang sudah dilakukan sekolah.
Kegiatan ini diikuti 25 peserta dari sejumlah SD, SMP maupun SMA serta relawan di Tarakan. Terbatasnya peserta karena menyesuaikan kapasitas ruang pertemuan.
Adapun pelatihan berlangsung selama lima hari, dengan materi baik teori maupun praktek di lapangan. PMI Tarakan menghadirkan instruktur berpengalaman. Di antaranya Amrin yang merupakan relawan PMI berlisensi nasional.
Mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini menambahkan, pelatihan ini setiap tahun dilaksanakan.
“Setiap tahun kita laksanakan. Kenapa? Karena secara eksternal itu ada tiga hal yang selalu berubah. Ilmu pengetahuan selalu berkembang, teknologi selalu berkembang dan regulasi juga selalu berubah. Ini yang harus terus diadaptasi dan terus diupgrade,” tutur Hamid Amren. (jkr)
Discussion about this post