TARAKAN – PLN UP3 Kaltara menegaskan terus berupaya agar keandalan listrik di Tarakan lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Selama ini kami terus berupaya untuk menjadikan kelistrikan di kota Tarakan ini lebih baik dari waktu ke waktu,” tegas Manajer PLN UP3 Kaltara, Arief Prastyanto dalam penjelasannya saat audiensi dengan sejumlah pihak di Hotel Monaco Tarakan, Senin (12/8/2024).
Ia menjelaskan pertumbuhan pelanggan PLN saat ini menyentuh 12 persen. Hal ini menjadi tuntutan dan tantangan pihaknya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan demi mendorong pertumbuhan ekonomi Tarakan.
Adapun kondisi kelistrikan Tarakan saat ini, daya terpasang dari 3 pembangkit di Gunung Belah, Kampung Satu dan Binalatung, mencapai 83 MW. Komposisinya 53 MW dihasilkan dari pembangkit gas dan 30 MW dari pembangkit diesel.
Dengan kemampuan daya itu, Arief menilai sebenarnya kondisi kelistrikan di Tarakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang beban puncaknya mencapai 55 MW.
Adapun sering terjadi pemadaman, menurut Arief, karena terkadang pasokan gas dari sumur di Bunyu dan Tarakan yang dikelola PT Pertamina EP Tarakan Field dan PT Medco E&P Tarakan, menurun.
Dibeberkan jika pasokan gas normal, sebenarnya masih ada surplus 10 MW, karena pembangkit gas bisa mengoperasikan 35 MW dan pembangkit dieasel dengan 30 MW.
Namun saat terjadi penurunan pasokan gas, berdampak pada daya yang dihasilkan. Bahkan pembangkit gas pernah menghasilkan daya hanya 15 MW.
“Sebenarnya kita masih punya surplus 10 MW, itu kalau kondisi normal. Ketika terjadi penurunan pasokan gas, pernah sampai menyentuh 15 MW untuk pembangkit gasnya, turun dari 35 MW. Ketika PLTMG drop sampai 20 MW, bisa jadi kita kurang sekitar 10 MW,” beber Arief didampingi Manajer PLN Nusantara Power UP Kaltim-Kaltara (Kaltimra), Andreas Arthur,
Namun, PLN tidak pasrah dengan keadaan. Arief memastikan pihaknya selalu mengambil langkah konkrit ketika pasokan gas berkurang untuk menghindari pemadaman bergilir.
Misalnya, berkoordinasi dengan Pertamina EP Tarakan Field dan Medco Tarakan E&P untuk memperbaiki contuinitas pasokan gas.
Selain itu, pihaknya juga telah menambah pembangkit diesel dengan kapasitas 10 MW dan telah terpasang. “Ini sangat membantu sekali,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga sering melakukan pengaturan beban dengan mengarahkan pelanggan potensial PLN untuk beralih ke genset, ketika terjadi penurunan suplai gas.
Pasalnya jika dipaksakan semua pelanggan menggunakan listrik dari PLN, akan terjadi kolaps pada pembangkit dan itu membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan sistem kelistrikan menjadi normal.
Arief menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan listrik menjadi core bisnis mereka. Karena itu, pihaknya juga berupaya menyediakan listrik secara continue sehingga tidak terjadi pemadaman.
“Keinginan tidak padam itu sebetulnya linear sekali dengan tujuan kami. Kalau masyarakat itu berharap listriknya tidak padam-padam, kami pun demikian, kami juga punya keinginan yang kuat, listrik ini tidak boleh padam,” tegas Arief. (jkr)
Discussion about this post