NUNUKAN – Posko tanggap darurat kebakaran pasar Inhutani yang berada di kompleks Pujasera Nunukan, resmi ditutup Minggu (17/1/2021).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Kabupaten Nunukan Muhammad Amin membeberkan, sesuai data, ada 73 kepala keluarga (KK) menjadi korban. Dari jumlah itu, 43 KK mengungsi di posko tanggap darurat.
Sebelum di tutup para korban terlebih dulu didata apakah ada yang ingin menumpang di tempat keluarga, kerabat atau temannya. Kemudian pemerintah daerah memfasilitasi korban untuk tinggal di rusunawa sebagai alternatif tempat tinggal lanjutan sementara.
“Dengan ditutupnya posko tanggap darurat berarti pemerintah sudah mengakhiri pelaksanaan tanggap darurat. Jadi kita sarankan, mungkin yang punya keluarga silakan numpang bersama keluarga atau teman dan kerabat, silakan. Dan pemerintah juga menyiapkan, apabila ada korban ingin difasilitasi oleh pemerintah, maka disiapkan rusunawa,” ujar Muhammad Amin saat ditemui usai menutup posko tanggap darurat.
Terkait bantuan, dijelaskan Muhammad Amin, ada beberapa jenis, berupa sandang seperti pakaian dan ada pangan berupa makanan. Kemudian sumbernya juga bermacam-macam, ada hasil dari penggalangan oleh masyarakat atau bantuan langsung dari masyarakat maupun organisasi.
Ada juga yang langsung dari penanganan darurat oleh pemerintah daerah karena dengan dinyatakan tanggap darurat, maka menjadi tanggungjawab pemerintah untuk menangani korban.
Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan ini mengatakan, pada saat penutupan tanggap darurat, semua bantuan diberikan sepenuhnya kepada korban dan dibagi rata. Baik dalam bentuk uang, logistik makanan dan pakaian karena bantuan dari masyarakat peruntukannya untuk korban.
Kemudian dari pemerintah sendiri, selain bantuan untuk penanganan selama tujuh hari masa tanggap darurat, pada saat tanggap darurat ditutup, pemerintah membekali para korban karena merupakan masa transisi.
Masa transisi inilah pemerintah membekali para korban dengan memberikan bantuan perlengkapan masak, beras, telur dan lainnya.
“Itu dipaket oleh pemerintah untuk diberikan kepada korban setelah tanggap darurat selesai. Bukan hanya pada saat tanggap darurat memenuhi semua kebutuhan dasar korban. Kita bekali mereka untuk beberapa bulan,” pungkasnya. (jkr-2)
Discussion about this post