TARAKAN – Meski tidak lagi mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, unit usaha yang dikelola Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha masih bisa mencatat laba di tahun 2022.
Saat ini, Perumda Tarakan Aneka Usaha mengelola 8 unit usaha. Pendapatan paling besar dicapai pengelolaan parkir bahu jalan dan lainnya Rp 2.129.670.108,94.
Selanjutnya, unit usaha corporate travel manajement atau manajemen perjalanan dinas mencapai Rp 666.805.515,45. Diikuti unit usaha Bus Rapit Transit (BRT) Rp 656.632.085,88.
Unit usaha driving range mencatat pendapatan 352.107.000, diikuti pengelolaan Pelabuhan Pamusian Rp 270.224.586,45.
Selanjutnya, unit rumah kemasan mendapatkan Rp 208.223.990,22, diikuti unit Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Rp 74.254.000, agen barang impor Rp 40.000.000 dan kantor Gusher Rp 14.000.000.
Kendati demikian, Direktur Perumda Tarakan Aneka Usaha Mappa Panglima Banding mengakui, pihaknya masih mengalami rugi.
“Secara parsial masing-masing unit usaha tersebut mencatatkan laba. Kalau kumulatif kita masih rugi karena memang kami harus menanggung biaya operasional lainnya di luar daripada unit usaha,” ujar Mappa Panglima Banding kepada awak media, beberapa hari lalu.
Ia mencontohkan, seorang karyawannya berkerja di unit usaha A, namun mendapatkan gaji di unit usaha lain. Sehingga belum tercatat secara proporsional.
Sebagaimana tujuan pendirian, lanjut Mappa, Perumda tidak hanya berorientasi pada profit oriented, lebih dari itu membantu pemerintah daerah dalam melayani masyarakat.
Hal itu sudah dilakukan Perumda Tarakan Aneka Usaha. Sebagai contoh, beber Mappa, meski tidak lagi mendapat anggaran dari Pemkot Tarakan, BRT tetap melayani siswa maupun masyarakat yang membutuhkan jasa transportasi massal.
“Tahun 2022 kami sudah tidak lagi menerima penyertaan modal. Jadi yang kami hasilkan murni dari perputaran usaha,” tuturnya.
Selain itu, kehadiran pihaknya turut membantu dalam program pengentasan kemiskinan dan pengangguran melalui penciptaan lapangan pekerjaan.
Ia mencontohkan dengan merekrut petugas parkir, supir serta kondektur yang jumlahnya mencapai 120an orang. Ditambah lagi karyawan di kantor Perumda Tarakan Aneka Usaha sendiri baik tetap maupun honor dan magang.
Meski demikian, sebagai unit usaha baru, Mappa tidak menampik pihaknya sebenarnya masih berharap suntikan anggaran dari Pemkot Tarakan agar Perumda Tarakan Aneka Usaha bisa tumbuh lebih baik.
“Harapan kita sih sebenarnya karena ini masih terhitung balita, ya mungkin bisa didampingi lagi. Harusnya pemerintah bisa memberikan penyertaan modal lanjutan,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post