TARAKAN – Tuntas sudah turnamen sepak bola Wali Kota Cup II setelah memainkan partai pamungkas pada Kamis (22/12/2022) malam di Stadion Datu Adil, Tarakan.
Laga akhirnya dimenangkan Pemuda Kasbat setelah menundukkan WBFC, 2-1. Muwawir Basri dan kawan-kawan akhirnya keluar sebagai kampiun.
Duel kedua tim mampu memberikan tontonan menarik bagi sekira 2 ribuan masyarakat yang datang. Sepanjang laga, penonton dibuat deg-degan karena saling jual beli serangan.
Pemuda Kasbat unggul lebih dulu ketika babak pertama berjalan 11 menit. Tendangan sudut Giovani, berbuah kemelut yang dimaksimalkan oleh Alfian. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Dimotori Aiman sebagai gelandang kretator, WBFC balik menyerang dan mampu merepotkan pertahanan Pemuda Kasbat. Hingga di menit ke-50, pelanggaran dilakukan Pemuda Kasbat di luar kotak pinalti.
Adam Alonso yang mengeksekusi tendangan bebas, sukses melewati pagar betis dan menjebol gawang Pemuda Kasbat yang dikawal Mat Nur. Skor imbang 1-1.
Evaluasi yang dilakukan pelatih Yudi Saputra dengan menginstruksikan gelandangnya bermain lebih rapat, berbuah hasil. Serangan yang dibangun sukses merepotkan barisan pertahanan WBFC.
Hasilnya pada menit 73, Pemuda Kasbat mendapatkan hadiah pinalti setelah Sudirman menjatuhkan Giovani di kotak terlarang. Khairul yang mengeksekusi, berhasil menyarangkan bola ke gawang WBFC dan membawa timnya unggul 2-1 hingga pertandingan usai.
Pelatih Pemuda Kasbat, Yudi Saputra, turut gembira atas capaian anak asuhnya. Namun, ia mengakui WBFC mampu merepotkan timnya.
“Syukur Alhamdulillah, kita dikasih rezeki lagi, kemenangan dan akhirnya bisa champion di Wali Kota Cup,” ujarnya.
“Namanya final pasti atmosfer berbeda. Meskipun kita lihat teman-teman dari WBFC sedikit tidak diunggulkan, tapi terbukti mereka memberikan perlawanan yang sangat baik, merepotkan. Sedangkan anak-anak merasa terbebani karena diunggulkan,” pujinya dengan kemampuan lawan.
“Babak pertama mereka lebih dominan gelandangnya, padahal mereka lokal, tapi memang kualitasnya bagus. Alhamdulillah pelan-pelan kita beritahu, bahwa kita kalah gelandang, bagaimana caranya biar gelandang jangan terlalu jauh jaraknya. Terbukti gol kedua, dari kaki ke kaki pada akhirnya Giovani dijatuhkan,” lanjut mantan pemain PSTK Tarakan ini
Yudi pun bangga Pemuda Kasbat bangkit lagi di persepakbolaan Tarakan setelah sekian lama vakum. Ia berharap timnya dapat berpartisipasi dalam setiap turnamen sepak bola ke depan.
Di pihak WBFC, Manajer Andi Ogie tetap puas dengan permainan yang ditunjukkan anak didiknya. Mereka tetap tampil masksimal menghadapi lawan yang lebih banyak pemain impornya.
“Alhamdulillah saya puas hati dengan permainan WBFC yang memberikan terbaik. Memang ada kalah dan menang tetapi menurut saya itu adalah kalah terhormat,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post