TARAKAN – Tim catur Tarakan kembali di Bumi Paguntaka pada Rabu (21/12/2022), usai berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara).
Kedatangan tim catur Tarakan disambut Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Agustina di Pelabuhan Tengkayu I, Tarakan.
Atlet dan official serta manajemen tim kemudian dijamu makan siang, sekaligus mendengarkan sedikit arahan dari Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Tarakan, Ahmad Yani.
Tidak hanya itu, tim juga disambut Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hasan Basri.
Tim catur Tarakan yang dikomandani Erick Hendrawan, pulang dengan tersenyum lebar setelah keluar sebagai juara umum dengan 8 emas, 5 perak dan 1 perunggu.
Hasil ini dinilai luar biasa bagi Pengkot Percasi Tarakan di tengah minimnya persiapan mengikuti porprov serta berbagai hadangan yang dilewati.
“Sebenarnya kita tidak muluk-muluk karena kita sadar bahwa Pasca pengurusan yang kami anggap tidak aktif, relatif usia kami baru memasuki bulan kedua Minggu kelima, sehingga dengan kesadaran itu kami sesungguhnya tidak muluk-muluk,” ujar Ahmad Yani kepada awak media.
“Berkat kerja keras, terutama manajer, beliau all out mengawal ini dan kita punya sumber daya manusia di ke pengurusan, kita sesuaikan dengan kemampuan, dengan kapasitas, sehingga pada akhirnya kita juga melibatkan pelatih bersertifikat, meskipun hanya 10 hari persiapannya, Alhamdulillah hasilnya bisa maksimal,” lanjutnya.
“Dari awal sebenarnya targetnya 7 saja, bahkan 6. Saya sendiri enggak berani karena sadar diri. Kita juga beraktivitas semuanya, kontribusi teman-teman dari keluarga besar atlet ada yang membantu, itu kondisi yang ada. Jadi ini sesuatu yang luar biasa,” sambung Ahmad Yani.
Ia berharap hasil ini menjadi awal yang baik bagi kepengurusannya untuk menggairahkan pembinaan catur dan menjadikan sebagai ikon olahraga prestasi di Tarakan.
Manajer Tim Tarakan Erick Setiawan juga menegaskan bahwa hasil ini melebihi target yang dipatok.
“Memang kami berangkat ini adalah yang pertama, porprov ini sasaran antara kami dalam membentuk kerangka atlet baik menghadapi kejurnas, Pra PON maupun kejuaraan-kejuaraan lainnya,” ungkapnya.
“Dengan potensi yang ada, minimal kita harus bisa juara umum. Awal hitungan kami hanya 5, kami juga sudah mungunci juara umum. Tapi berkat kerja keras atlet sehingga kita mendapatkan 8 emas, 5 perak dan 1 perunggu,” lanjutnya.
Hasil ini sekaligus menjawab keraguan semua pihak bahwa catur Tarakan bisa diandalkan untuk meraih prestasi.
“Keberangkatan kami penuh drama. Tapi kami sudah membuktikan bahwa kami cabor yang sempat tidak bisa ikut, tapi dengan kegigihan pengurus, orang tua, atlet, pelatih, dan kami melakukan pendekatan, akhirnya kami diperkenankan untuk berpartisipasi. Prestasi ini adalah menjawab keraguan dari beberapa pihak, melihat kondisi percaturan Tarakan,” tegasnya.
Namun, ia tidak berpuas diri karena peta kekuatan catur di Kaltara mulai merata. Ini menjadi evaluasi pihaknya bagaimana terus mengasah kemampuan atlet terutama di kelompok putra.
Ke depan memang pihaknya menargetkan ada beberapa nomor di kelompok putra yang bisa menjadi lumbung medali. (jkr)
Discussion about this post