TARAKAN – pasca gempa magnitudo 4,8 yang mengguncang, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Rabu (5/11/2025) sekira pukul 18.37 Wita, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan melakukan asesmen di lapangan.
Pegawai dari BPBD Tarakan menginventarisir rumah dan bangunan yang terdampak gempa. Kepala Pelaksana BPBD Tarakan, Yonsep melalui Penyuluh Bencana, Erik Akbar menjelaskan dari hasi asesmen hingga Kamis (6/11/2025) terdapat 17 rumah yang mengalami rusak.
Rinciannya rusak berat sebanyak 2 rumah, rusak sedang 7 rumah dan rusak ringan sebanyak 8. Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah karena pihaknya masih menerima beberapa laporan namun belum sempat didata.
“Hasil asesmen sementara tim di lapangan terdapat total 17 kejadian bencana yang menimpa warga Tarakan per tanggal 6 November, hari ini, jam 11.00 Wita. Ini masih berkembang karena info masih ada masuk tentang kejadian bencana di Tarakan,” ujar Erik Akbar.
“Ada kerusakan rumah ada juga dapurnya terbelah dan baru ini kami dapat informasi rumah roboh di pamusian,” sambung Erik.
Selain itu, pihaknya juga mendata satu orang mengalami luka. Akan tetapi bukan karena tertimpa material bangunan, melainkan menabrak dinding ketika menyelamatkan diri keluar rumah. Kondisi korban telah membaik dan dirawat di rumah.
Pasca gempa, BPBD Tarakan bersama stakeholder terkait telah melakukan upaya penanganan.
Selain melakukan asesmen, pihaknya juga mendirikan tenda darurat di beberapa titik sebagai posko tanggap bencana.
BPBD Tarakan juga akan menyalurkan bantuan yang sifatnya tanggap darurat. Seperti family kit. Namun, untuk penyalurannya, masih menunggu data valid jumlah warga terdampak. (Rajab)
Achmad Djufrie : Pemprov Perlu Gerak Cepat, Gali Potensi PAD Belum Tersentuh
TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Utara, Achmad Djufrie, menyoroti masih banyaknya potensi pendapatan daerah yang...
Read moreDetails



















Discussion about this post