TARAKAN – Operasi terpadu yang dikoordinatori Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil mengamankan 8 orang positif berdasarkan hasil tes urine serta beberapa barang bukti.
Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol Tatar Nugroho menjelaskan, operasi terpadu yang digelar pada Jumat (7/11/2025), difokuskan pada dua lokasi yang dinilai rawan peredaran narkoba. Yaitu di Kelurahan Juwata Permai, Kecamatan Tarakan Utara dan Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah.
Dalam kegiatan tersebut, tim melakukan dua kegiatan utama. Yaitu penindakan dan razia, dengan melibatkan beberapa fungsi dari BNN. Yaitu pencegahan, rehabilitasi dan pendayagunaan masyarakat.
“Dari hasil kegiatan hari ini di dua tempat kita mendapati 8 orang dinyatakan positif dalam tes urine,” ujar Tatar Nugroho.
“Kemudian barang bukti juga kita temukan di lokasi sekitar 8 paket narkoba dengan alat-alat untuk digunakan mengkonsimsi narkoba,” sambung Tatar Nugroho.
Adapun tindak lanjut dari kegiatan ini, warga yang dinyatakan positif dalam tes urine dilakukan asesmen untuk mengetahui sejauh mana tingkat penggunaan narkoba. Apakah kategori ringan, sedang atau kategori berat.
Hasil asesmen ini akan menentukan dalam memberikan pelayanan kepada mereka. Dalam hal ini melakukan proses rehabilitasi. Apakah dilakukan rawat jalan atau rawat inap.
Lebih lanjut jenderal polisi bintang satu ini menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari instruksi Kepala BNN RI untuk mengimplementasikan program Nawacita Presiden Prabowo, khususnya dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Dalam kegiatan ini pihaknya berupaya memulihkan kawasan rawan narkoba. Karena itu kegiatannya tidak hanya menitikberatkan pada penindakan tetapi yang lebih penting menanamkan nilai dan moral terhadap pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya menyentuh lapisan masyarakat di wilayah tersebut. Mulai dari penindakan hingga sosialisasi dan edukasi dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain di mana tempat masyarakat berkumpul serta melakukan upaya deteksi dini melalui tes urine.
“Kita ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa kita sebagai seluruh elemen bangsa dapat bersatu dan sepakat bersama-sama melakukan perlawanan terhadap narkoba. Oleh karena itu Kepala BNN RI dalam jargonnya mengatakan bahwa “War on Drug for Humanity”. Ini yang ditekankan beliau bahwa kita memerangi narkoba tetapi untuk kemanusiaan. Sehingga kita melaksanakan kegiatan dengan cara bertindak yang tegas namun tetap humanis, ungkap Tatar Nugroho.
Ia menambahkan bahwa yang terpenting dari kegiatan ini dapat membedakan antara orang yang menjadi bandar narkoba dan pengguna. Karena perlakuannya jug beda.
Sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, bahwa penyalah guna, pengguna dan korban narkotika itu wajib untuk dilaksanakan rehabilitasi.
Tatar Nugroho juga mengapresiasi sinergi stakeholder terkait dalam kegiatan ini. Dimana pihaknya melibatkan Kantor Bea Cukai Tarakan, Direktorat Narkoba Polda Kaltara, TNI baik dari Korem 092/Maharajalila, Kodim 0907/Tarakan, Kodaeral XIII, Lanud Anang Busra serta dari Satpol PP, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan.
“Ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita solid, kita satu visi untuk mendukung program pemerintah dalam Nawacita bapak Presiden Prabowo Subianto,” tutur Tatar Nugroho. (jkr)
Wakil Ketua DPRD Kaltara Ikut Sambut Kedatangan Jusuf Kalla di Tanjung Selor
TANJUNG SELOR — Wakil Ketua DPRD Kaltara, H. Muhammad Nasir turut menyambut hangat kunjungan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI),...
Read moreDetails



















Discussion about this post