KUDUS – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) mengubur harapan meraih medali di cabang pencak silat Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025.
Edo Yolanda yang menjadi satu-satunya atlet tersisa, terhenti langkahnya di babak perempat final nomor seni tunggal putra.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (19/10/2025), Edo Yolanda harus mengakui keunggulan pesilat Riau, Raja Bintang Putrawan dengan kekalahan yang cukup menyesakkan hati.
Pasalnya Edo tersingkir setelah kalah pada hitungan standar deviasi. Sebelumnya kedua atlet mengumpulkan total nilai sama, 9,905 poin.
Menurut Pelatih Pencak Silat Kaltara, Dony Ari Yuwono, Edo sebenarnya mampu menyelesaikan peragaan tepat waktu, yaitu 1 menit, 40 detik. Namun waktu yang dihitung oleh juri hanya 1 menit, 39 detik. Sementara lawan menyelesaikan pertandingan lebih lama 1 detik, yaitu 1 menit, 41 detik.
Dewan juri akhirnya menentukan pemenang melalui standar deviasi. Di mana nilai yang dikumpulkan atlet asal Riau, lebih baik dibandingkan atlet Kaltara.
Doni Ari Yuwono pun mengakui penilaian standar penilaian deviasi ini sulit untuk dideteksi, di mana kekurangan atlenya. Sebab ia menilai Edo sudah menujukkan performa terbaiknya.
Bahkan atletnya sempat optimistis dapat memenangkan pertandingan. Namun kenyataan berkata lain. Setelah melihat hasil penilaian standar deviasi, justru lawan lebih baik.
“Kita kalah di standar deviasi. Kita tidak bisa memperkirakan apakah di staminanya atau apakah ada di jurusnya, itu termasuk sulit untuk dideteksi. Jadi untuk jurus kita terhenti di perempat final,” ujar Dony Ari Yuwono.
Doni mengakui hasil ini cukup menyakitkan. Akan tetapi pihaknya tetap menerima dengan lapang dada dan menjadikan sebagai bahan evaluasi ke depan.
“Luar biasa pertandingan ini, kita tetap harus menerima dan sebagai pengalaman buat saya dan atlet. Tapi tentu saya tetap akan membangkitkan ke atlet lagi karena kalau kena standar deviasi itu sakitnya luar biasa sekali,” tutur Dony.
Menurutnya hasil ini menjadi pengalaman untuk menghadapi kejuaraan selanjutnya. Terlebih atlet yang dibawa kategori usia muda. Sehingga perjalanan mereka masih panjang untuk meraih prestasi.
Dengan hasil tersebut atlet pencak silat belum mampu menyumbang medali bagi kontingen Kaltara. Meski demikian Dony cukup bangga. Karena tiga atletnya yang dibiayai KONI Kaltara tampil dengan baik dan mampu melangkah hingga ke perempat final. (jkr)
Discussion about this post