TARAKAN – Pelatihan pertolongan pertama bagi pembina Palang Merah Remaja (PMR) tingkat SD hingga SMA berakhir pada Sabtu (23/8/2025).
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Tarakan, Amrin menjelaskan berbagai materi pertolongan pertama diberikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta.
Yang pertama adalah terkait bagaimana bisa melakukan penilaian terhadap korban. Kemudian bagaimana memahami anatomi tubuh si korban karena ini merupakan dasar. Ketika kita tidak memahami anatomi tubuh maka kita akan sulit melakukan tindakan,” ujar Amrin.
Selain itu, diberikan juga materi terkait bantuan hidup dasar dan Resutasi Jantung Paru (RJP), penanganan terhadap luka, penanganan terhadap patah tulang, orang pingsan, korban tenggelam hingga cara evakuasi baik menggunakan dan tanpa alat.
“Materi-materi inilah yang akan diberikan kepada peserta. Harapannya materi-materi bisa ditransfer kepada adik-adik kita yang ada di Palang Merah Remaja. Sehingga pada saat terjadi kecelakaan ataupun bencana mereka bisa melakukan respon dan pertolongan pertama terhadap materi yang sudah didapatkan,” harap Amrin.
Ia juga menegaskan materi yang diberikan kepada pembina PMR ini bersifat umum. Karena pesertanya berasal dari pembina tingkat SD hingga SMA. Sehingga disesuaikan dengan tingkatan.
Sebagai contoh ketika mengajarkan pertolongan pertama kepada PMR tingkar SD, diharapkan mereka cukup mengetahui tentang pertolongan pertama. Sebab di tingkat ini bertujuan untuk membangun leadership.
Sedangkan pada ienjang SMP, diharapkan bukan lagi sekedar mengetahui, tetapi sudah bisa melakukan pertolongan pertama. Karena kematangan emosinya sudah bisa terukur.
Sedangkan pada tingkat SMA, seorang PMR selain mengetahui dan melakukan juga bisa berbagi.
Melalui pelatihan yang diberikan, diharapkan pembina PMR dapat mencocokkan dengan kirikulum di sekolah.
Salah satu peserta, Deby Syntia mengaku antusias kegiatan ini. Ia menilai membutuhkan materi pertolongan pertama meski merupakan pembina PMR dari SMK Kesehatan dan sebagai perawat.
“Saya masih memang butuh terkait materi pertolongan pertama. Karena memang di sekolah kami di bidang kesehatan memang ada materi bantuan hidup dasar ini. Materi pertolongan pertama ini juga penting untuk anak-anak ketahui. Karena kadang dilombakan secara nasional. Makanya saya antusias mengikuti pelatihan ini,” tutur Deby Syntia. (jkr)



















Discussion about this post