NUNUKAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Nunukan menggelar kegiatan coffee morning bertajuk “Sinergi dan Kolaborasi Deteksi Dini dan Cegah Dini Potensi Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) di Bidang Ipoleksusbudhankam”, Selasa (22/7/2025), bertempat di Resto Hotel Lenfin, Nunukan.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.40 WITA ini menghadirkan berbagai unsur intelijen daerah serta insan pers, sebagai bentuk penguatan sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Kesbangpol Nunukan, Hasan Basri. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah membangun sinergi antara komunitas intelijen formal dan insan pers sebagai mitra non-formal pemerintah.
“Saya kira pertemuan ini sangat bermakna. Saya mohon maaf baru bisa melunasi janji saya untuk bertemu dengan rekan-rekan komunitas intelijen,” ujarnya.
Hasan mengibaratkan intelijen sebagai “mata dan telinga formal” pemerintah, sementara wartawan sebagai “mata dan telinga non-formal”. Menurutnya, ketika keduanya bersinergi, akan tercipta kolaborasi kuat dalam menjaga kewaspadaan nasional, khususnya di kawasan perbatasan seperti Nunukan.
“Apalagi saat ini, Kabupaten Nunukan tengah menjadi sorotan karena berbagai persoalan strategis seperti kasus narkoba, perdagangan orang, aktivitas ilegal di wilayah perairan, hingga potensi masuknya paham-paham radikal. Ini semua menuntut kita untuk meningkatkan deteksi dini dan respon yang cepat,” tegasnya.
Di hadapan para peserta, Hasan Basri juga mengungkapkan langkah konkret Kesbangpol dalam memperkuat ketahanan sosial melalui pembentukan komunitas pemuda lintas agama.
“Kemarin saya mengumpulkan pemuda dari berbagai lintas agama—Islam, Hindu, Buddha, Katolik, Protestan, Semuanya lengkap kita kumpulkan dan mereka sepakat membentuk komunitas pemuda lintas agama,” ujarnya.
Ia menilai, langkah tersebut menjadi bagian dari pencegahan dini terhadap penyebaran ideologi radikal sekaligus memperkuat semangat persatuan di kalangan generasi muda.
“Kami merasa perlu membentengi diri kita dengan komunitas ini. Karena pemuda adalah fondasi kita dalam bernegara dan berikhtiar membangun masa depan. Mereka nanti yang akan meneruskan,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kasi Intel Polres Nunukan, Pasi Intel Kodim 0911/Nnk, Pasi Intel Lanal, Kasi Intel Kejaksaan, Pasi Intel Polisi Militer, Pasi Intel Satgas Pamtas, Kasi Intel Bea Cukai, Dantim BAIS, Kabinda Wilayah Kerja Nunukan, Kasi Intel Imigrasi, serta sejumlah perwakilan media lokal.
Diskusi dalam forum coffee morning ini berlangsung dinamis, terbuka, dan penuh semangat, mencerminkan keseriusan berbagai pihak dalam memperkuat koordinasi dan kewaspadaan terhadap potensi ATHG di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Ipoleksusbudhankam). (*)
Discussion about this post