NUNUKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Sosialisasi dan Edukasi Keuangan serta Pelatihan Konten Kreator bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Kegiatan ini dibuka Wakil Menteri (Wamen) Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Nunukan, Selasa (3/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (5/6/2025) diikuti 200 peserta dari calon PMI, purna PMI, dan keluarga PMI, yang menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi di wilayah perbatasan.
Kegiatan ini digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara bersinergi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melalui Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kaltara, serta Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Turut hadir Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, S.Sos. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Hasiando G. Manik; Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Utara, H. Asnawi, S.Sos., M.Si., mewakili Gubernur Kalimantan Utara; serta Plt. Kepala BP3MI Kalimantan Utara, Sarni.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara, Hasiando G. Manik, menyampaikan bahwa kegiatan sinergi ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan dan kemandirian ekonomi bagi PMI, calon PMI, purna PMI, dan keluarga PMI.
“Bank Indonesia berperan strategis dalam Kelompok Kerja (Pokja) Sektor Jasa yang bertujuan untuk peningkatan penerimaan devisa dari tenaga kerja migran dan sektor pariwisata” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan Bank Indonesia dalam Pokja ini sejalan dengan tujuan dalam memelihara stabilitas Sistem Pembayaran, termasuk mendorong literasi keuangan digital, serta memperluas sistem pembayaran lintas negara seperti QRIS Cross Border.
“Bank Indonesia berperan penting dalam memperkuat kanal remitansi resmi dan aman bagi pekerja migran, serta mendorong efisiensi transaksi wisatawan mancanegara melalui sistem pembayaran digital nasional,” jelasnya.
Hasiando juga mengungkapkan bahwa PMI memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan jumlah 3,97 juta PMI hingga Triwulan I 2025 dan total remitansi USD 15,70 miliar (setara Rp263,8 triliun) pada tahun 2024.
Khusus dari Kaltara, terdapat 2.840 PMI dengan mayoritas ditempatkan di Malaysia dan bekerja di sektor perkebunan dan pertanian.
Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi PMI, calon PMI, purna PMI, dan keluarga PMI, baik selama berada di luar negeri maupun saat kembali ke tanah air.
Sementara itu, Wakil Bupati Nunukan, H. Hermanus, S.Sos., mengapresiasi kolaborasi ini sebagai upaya positif dan strategis dalam peningkatan kualitas PMI, menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang bijak bagi PMI agar dapat memberikan dampak positif bagi keluarga dan daerah asal.
Sedangkan Plt Disnakertrans Kaltara, H. Asnawi, S.Sos., M.Si., menyoroti sinergi luar biasa dalam membekali masyarakat perbatasan, khususnya PMI, dengan keterampilan relevan di era digital.
Ia menegaskan bahwa kontribusi remitansi PMI sebagai tulang punggung perekonomian daerah, mengingat Nunukan adalah wilayah penting mobilitas PMI ke Malaysia.
Dalam kegiatan ini peserta mendapatkan berbagai materi yang dirancang untuk memperkuat kapasitas dan kemandirian ekonomi PMI di wilayah perbatasan.
Materi pertama meliputi program edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah yang menekankan pentingnya Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan kewajiban penggunaannya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk daerah perbatasan seperti Kabupaten Nunukan.
Selanjutnya, peserta diperkenalkan dengan sistem pembayaran digital QRIS, termasuk fitur QRIS Antarnegara yang dapat digunakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Inovasi ini diharapkan dapat mempermudah transaksi PMI secara aman dan efisien selama berada di luar negeri.
Materi pelindungan konsumen juga disampaikan guna membekali PMI dengan pengetahuan untuk mengenali dan menghindari berbagai modus penipuan digital, seperti aplikasi tiruan, phishing, bukti transfer palsu berbasis kecerdasan buatan, hingga penggunaan QRIS palsu di lapangan.
Dari sektor perbankan, Bank Mandiri Cabang Nunukan memberikan edukasi mengenai layanan remitansi resmi dan perencanaan keuangan yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan penghasilan PMI untuk kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Peserta juga mengikuti pelatihan konten kreator guna meningkatkan keterampilan digital, membangun kepercayaan diri, dan membuka peluang di sektor ekonomi kreatif.
Sebagai bagian dari upaya pelindungan sosial, Badan Narkotika Nasional (BNN) turut memberikan penyuluhan mengenai bahaya narkotika kepada seluruh peserta.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen bersama antara pemerintah pusat, Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan lembaga strategis lainnya untuk memperkuat kapasitas PMI, memperluas akses keuangan inklusif, serta mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat perbatasan melalui edukasi dan pemanfaatan teknologi. (*)
Sumber: Humas KPwBI Kaltara
Discussion about this post