TARAKAN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 semakin dekat. Isu figur yang akan maju pun semakin hangat diperbincangkan. Siapa di antara mereka yang pantas menjadi pemimpin daerah?
Pengamat pemerintahan, H. Hamid Amren menilai pada umumnya siapapun putra putri terbaik bangsa boleh mencalonkan dan dicalonkan mejadi kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Akan tetapi bakal calon perlu mengkukur diri terlebihdulu akan kemampuan yang dimilikinya. Karena dibutuhkan kepala daerah yang visioner untuk menyelesaikan segala persoalan yang kompleks.
“Pemimpin itu dibutuhkan kemampuan lebih di atas masyarakat rata-rata. Kasihan masyarakat kalau calon pemimpin kemampuan nya juga sama dengan masyarakat, * ujar Hamid Amren, Rabu (8/5/2024).
“Jadi kompetensi pemimpin harus di atas rata-rta kemampuan masyarakat. Itu baru ideal. Sehingga ia bisa merumuskan kebijakan A sampai Z. Masalah kesehatan, masalah pendidikan, masalah infrastruktur dasar, masalah pertanian, masalah kehutanan, masalah lingkungan hidup, masalah perlindungan anak, masalah perikanan, banyak sekali masalah,” tutur mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini.
Untuk menyelesaikan persoalan itu, lanjut pria yang pernah menjabat Kepala DP2KA Tarakan ini, harus ada program yang terencana, tidak boleh reaktif.
Ia mencontohkan pemimpin yang visioner adalah mantan Walikota Tarakan, almarhum dr. H. Jusuf SK.
“Beliau bilang begini, tidak bisa pembangunan ini kita serahkan kepada masyarakat saja melalui musrenbang. Karena usulan masyarakat itu standar-standar saja. Bikin jalan, bikin puskesmas, bikin lapangan voli, pelatihan ekonomi, bantuan untuk mesjid, tetapi tidak ada Universitas Borneo, tidak ada bandara yang besar, tidak ada jalan yang lebar 50 meter. Itu harus di kepala seorang pemimpin,” beber Hamid Amren.
“Maka pak Jusuf itu sangat visioner mengkonsep dari dasar yang memikirkan Tarakan jauh ke depan. Akhirnya sekarang apa hasilnya? Di Borneo sekarang ada 7 ribu lebih mashasiswa. Artinya ada 7 ribu lebih anak-anak yang tiap bulan kalau dia pergi ke luar daerah kirim uang ke luar daerah, uang itu berputar di Tarakan. Itu impactnya,” lanjutnya.
Menurutnya, calon pemimpin harus bisa memberikan yang lebih oleh masyarakat. Karena espektasi masyarakat terhadap kepala daerah sangat tingg setelah terpilih. Bukan yang biasa-biasa saja.
Hamid Amren juga mengutip nasihat Rasulullah SAW dalam memilih pemimpin. Di antaranya harus cerdas, amanah dan jujur.
Sementara itu, Hamid Amren juga mengimbau masyarakat agar cerdas dalam memilih pemimpin karena akan menjadi ongkos untuk kepentingan di masa mendatang.
“Kalau masyarakat memilih karena sesuatu akan membeli kemalangannya selama lima tahun. Saya berpikir masyarakat kira harus cerdas dalam memilih di masa yang akan datang,” imbau Hamid Amren. (jkr)
Discussion about this post