TARAKAN – Usai mengevakuasi korban, tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi black box dan Emergency Locator Transmitter (ELT) pesawat Smart Air yang jatuh di hutan Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Evakuasi itu dilakukan pada hari keempat operasi pencarian dan pertolongan, Senin (11/3/2024). Kedua alat penting itu ditemukan di pesawat dalam keadaan baik.
Black box juga telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diinvestigasi.
“Untuk black box atau pun data recorder ditemukan di pesawat dan kami berhasil mengambil data recorder dalam kondisi baik,” ujar Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril, kepada awak media.
Selain mengevakuasi black box, tim juga berhasil membawa kembali 10 orang tim SAR ke posko. Dengan demikian, operasi dinyatakan ditutup.
Sementara itu, Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo membeberkan proses evakuasi baru bisa dilakukan pada sore hari karena didukung cuaca yang bersabahat di waktu itu.
“Mulai dari penemuan lokasi, cara menurunkan tim penolong maupun cara evakuasi, cuaca rata-rata terbuka ketika pukul 15.00 Wita ke atas,” ujar Bambang Sudewo.
Dengan alasan itu, ia menegaskan, tidak ada kesulitan lain yang dihadapi, kecuali faktor cuaca. Dengan waktu tiga jam hingga pukul 18.00 Wita, pihaknya fokus melakukan evakuasi dan berhasil melaksanakannya.
Pihaknya juga menyiapkan langkah kemungkinan apabila evakuasi belum berhasil dan tim SAR harus bermalam di lokasi jatuhnya pesawat, dengan mengirimkan logistik.
Ia pun memastikan, seluruh tim SAR yang melakukan operasi di lapangan, selamat dan kembali ke posko. Sebagian sempat diturunkan di Malinau. Akan tetapi telah bertolak ke Tarakan pada Selasa (12/3/2024) menggunakan heli bell 412 milik TNI AD. (jkr)
Discussion about this post