TARAKAN – Teknisi pesawat Smart Air ditemukan meninggal dunia. Sementara pilot pesawat selamat.
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Smart Air ke Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada hari ketiga operasi pencarian dan pertolongan, Minggu (10/2/2024).
Heli carakal milik Skuadron 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar yang membawa korban pilot dan teknisi pesawat Smart Air, tiba di Lanud Anang Busra Tarakan pada Minggu, 10 Maret 2024 pukul 17.22 WITA.
Korban kemudian dipindahkan satu-persatu ke ambulance yang sudah bersiap.
Terpantau satu korban dipindahkan ke mobil jenazah. Sedangkan satu korban lainnya dipindahkan ke ambulance.
Keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Jusuf SK.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo saat jumpa pers, Minggu petang, membenarkan adanya korban yang meninggal dunia.
Korban tersebut adalah teknisi pesawat atas nama Deni S.
“Alhamdulillah untuk dua orang kru dari PK-SNE milik Smart Air, walau pun pada kondisi yang satu kami nyatakan meninggal untuk teknisi dan pilot kami nyatakan masih dalam kondisi hidup,” ujar Bambang Sudewo kepada awak media.
Ada pun korban selamat yaitu pilot pesawat, M. Yusuf, sudah dilarikan ke RSUD dr. H. Jusuf SK.
Kondisinya, menurut Bambang Sudewo, terpantau stabil. Namun belum bisa pastikan luka yang dialami pilot pesawat Smart Air tersubut.
Rencananya, operasi pencarian dan pertolongan masih akan dilakukan pada Senin, 11 Maret 2024 dengan mengevakuasi 10 orang tim SAR yang masih berada di lokasi jatuhnya pesawat Smart Air.
Sebelumnya, pesawat Smart Air hilang kontak saat terbang dari Tarakan menuju bandara Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Jumat, 8 Maret 2024 sekira pukul 08.55 WITA.
Pesawat jenis pilatus porter dengan kode registrasi PK–SNE yang membawa barang sembako seberat 583 kilogram, dipiloti M. Yusuf dan teknisi Deni S.
Setelah dilakukan pencarian pada hari kedua, Sabtu, 9 Maret 2024, tim SAR gabungan berhasil menemukan puing pesawat di lokasi jatuhnya pesawat di tengah hutan atau sekira 6,1 notikalmile dari bandara Binuang. (jkr)
Discussion about this post