TARAKAN – Meski olahraga baru, perkembangan petanque cukup pesat di Kalimantan Utara. Pembinaannya juga berjalan di kabupaten dan kota.
Induk olahraga petanque yaitu Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kaltara sudah hadir sejak enam tahun lalu.
Selama berdiri, FOPI Kaltara sudah mengirim altet ke kualifikasi PON XX/Papua dan lolos. Sayangnya, petanque tidak dipertandingkan di PON Papua.
Di level provinsi, petanque termasuk cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara, tahun lalu.
Petanque juga aktif melakukan pembinaan di daerah. Saat ini, FOPI terbentuk di Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Nunukan dan Tarakan.
FOPI Bulungan misalnya. Induk olahraga petanque di ibu kota Kaltara itu terbilang paling aktif melakukan pembinaan. Bahkan, atletnya pernah mengikuti kejuaraan terbuka di Samarinda, Kaltim.
“Alhamdulillah, semenjak saya memegang ini, hampir setiap hari kami tidak ada perainya untuk mengadakan latihan. Kemudian di awal tahun kita ke Samarinda. Walaupun dengan tim seadanya kami bisa masuk 4 besar,” ungkap Ketua FOPI Bulungan, Dani Alam Garcia.
FOPI Bulungan saat ini membina kurang lebih 15 atlet. Mereka juga telah berprestasi dengan menyumbang 7 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu di Porprov I Kaltara. Sedangkan di kejuaraan terbuka di Samarinda, capaian tertinggi atletnya menembus semifinal.
Pembinaan juga rutin dilakukan FOPI Kabupaten Tana Tidung (KTT). Meski baru berjalan beberapa bulan, atletnya sudah mampu berbicara di event Porprov.
“Alhamdulillah untuk petanque KTT hasilnya medali emas dapat 4, perak 2, perunggu 7. Padahal rencana kami target cuma 1. Alhamdulillah karena anak-anak sering latihan,” ungkap Ketua FOPI KTT, Rahmawan Nur.
FOPI KTT saat ini fokus membina altet pelajar. Selain itu, FOPI KTT juga telah memiliki pelatih yang sudah mengikuti pelatihan di Jakarta dan berlisensi.
Sementara itu, FOPI Nunukan juga sudah melakukan pembinaan sejak dua bulan sebelum Porprov I Kaltara. FOPI Nunukan telah memiliki lapangan yang standar untuk latihan.
“FOPI Nunukan sudah berjalan pembinaannya sebelum porprov, dua bulan kami sudah latihan. Cuma masi memakai lapangan yang belum standar. Setelah balik porprov, saya bentuk lapangan standar bertempat di SMA Negeri 1 Nunukan. Pembinaan kami latihan sore dan malam,” ungkap Binpres FOPI Nunukan, Sugiartono.
Serupa dengan FOPI KTT, FOPI Nunukan juga membina atlet pelajar baik dari SMP maupun SMA. Mereka sudah menorehkan prestasi di Porprov dengan meraih 1 emas, 1 perak dan 6 perunggu.
FOPI Tarakan juga tidak mau kalah dengan turut melakukan pembinaan selama ini meski belum maksimal karena lapangan yang kurang memadai.
Hanya saja, FOPI Tarakan masih memprioritaskan pembinaan untuk atlet dewasa. Sedangkan untuk pelajar belum dilakukan.
“Untuk pembinaan, mulai dari selesai porprov kemarin kita masih yang umum. Kalau untuk pelajar, kita belum merangkul. Ada beberapa pelajar yang kita ambil tetapi ternyata dia sudah diakhir. Sehingga begitu mereka lulus sudah selesai,” ujar Sekretaris FOPI Kaltara, Firman.
Atlet FOPI Tarakan juga sudah menuai prestasi kala tampil di porprov dengan meraih 2 emas.
Kini, seleksi provinsi yang digelar FOPI Kaltara di halaman parkir Mapolresta Bulungan pun menjadi target selanjutnya bagi daerah tersebut untuk berbicara lebih banyak. Mereka berharap bisa meloloskan atletnya memperkuat Kaltara di kualifikasi PON. (jkr)
Discussion about this post