TARAKAN – Musyawarah Daerah (Musda) IV Persyarikatan Muhammadiyah Tarakan, Musda IV ‘Aisyiyah dan Musda VIII Nasyiatul ‘Aisyiyah Tarakan, di buka Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes di Kayan Multi Function Hall, Hotel Tarakan Plaza, Minggu (21/5/2023).
Hadir Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tarakan, Ketua MUI Tarakan K.H. Muhammad Anas, tokoh ormas Islam, tokoh masyarakat dan warga serta simpatisan Muhammadiyah Tarakan.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memilih sekaligus membentu pengurus baru, seiring berakhirnya masa khidmad pengurus sebelumnya.
Karena itu, Wali Kota Khairul berharap orang terpilih nantinya merupakan kader terbaik Muhammadiyah sehingga dapat membawa organisasi ini berkembang lebih maju lagi.
“Mudah-mudahan terpilih pemimpin yang bisa membawa organisasi Muhammadiyah karena organisasi besar, membawa organisasi ini di jalur yang benar, terutama dalam mengembangkan amal usaha Muhammadiyah,” harap Wali Kota.
Wali Kota juga mengharapkan pemimpin yang baru nanti dapat membawa Muhammadiyah terus berkontribusi bagi pembangunan serta melanjutkan mitra dengan pemerintah baik dalam memberikan masukan serta bergerak bersama membangun Tarakan. Seperti turut serta dalam pengananan pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga mengharapkan pengurus Muhammadiyah juga dapat turut menjaga kondusifitas Tarakan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dengan memberi pemahaman kepada warganya agar dapat politik yang cerdas.
Bahkan ini tidak hanya menjadi tugas Muhammadiyah, tapi seluruh organisasi masyarakat. Karena diyakini Wali Kota, seluruh organisasi massa pasti melarang organisasinya terlibat politik praktis. Akan tetapi, secara individual, anggota organisasi tidak boleh dilarang untuk berpolitik.
Sementara itu, Ketua Persyarikatan Muhammadiyah Tarakan Demisioner, H. Abdurrahman menjelaskan ada 4 kriteria yang harus dimiliki calon pemimpin Muhammadiyah.
“Memiliki pemahaman keagamaan yang baik, intelektual, memiliki kepekaan terhadap sosial kemasyarakatan dan memiliki kemampuan kepemimpinan di dalam berorganisasi. Tapi insya Allah kalau di Muhammadiyah itu, kalau pun keempat kompetensi itu tidak dimiliki sepenuhnya oleh satu orang, tetapi ada orang lain yang memiliki karena kepemimpinan di Muhammadiyah itu adalah kolektif kolegial,” ungkapnya.
Pihaknya pun sudah mengantongi bakal calon ketua Muhammadiyah melalui proses seleksi yang telah dibuka tim seleksi sejak beberapa hari lalu.
Menurut Abdurrahman, berdasarkan hasil musyawarah pimpinan, dari 31 orang yang mendaftar, tersaring 27 nama yang akan dibawa ke musda untuk disaring menjadi 9 orang yang akan duduk dalam pimpinan Muhammadiyah, termasuk ketua terpilih nantinya.
“Insya Allah mudah-mudahan sore nanti atau sebelum maghrib, akan pemilihan anggota pimpinan daerah, dari 27 yang sudah kita tetapkan tadi malam menjadi 9 orang,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post