TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes mengapresiasi upaya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dalam membantu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tarakan mengendalikan inflasi.
Berkat bantuan KPwBI Provinsi Kaltara, inflasi di Tarakan mampu terkendali dari bulan hingga tahun ke tahun. Bahkan, pada Maret 2023, inflasi Tarakan sebesar 0,27, menjadi urutan pertama daerah dengan inflasi terendah di Kalimantan dan urutan ketiga kota dengan inflasi terendah di Indonesia.
KPwBI Provinsi Kaltara sendiri terus berupaya membantu TPID Tarakan mengendalikan inflasi melalui berbagai program. Di antaranya dengan terus menggalakkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diselenggarakan di halaman Masjid Baitul Izzah, Islamic Center, Selasa (4/4/2023), sekaligus launching QRIS Masjid.
Dalam kegiatan itu, KPwBI Provinsi Kaltara mengajak masyarakat untuk belanja bijak. Selain itu, dalam upaya menekan inflasi, disalurkan juga 1.000 bibit cabai rawit kepada sejumlah kelompok wanita tani. Cabai dipilih karena sering menjadi penyumbang inflasi di Tarakan.
Upaya ini mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Wali Kota mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak dengan membeli kebutuhan secukupnya atau tidak memborong.
“Apa yang dilakukan oleh BI, kita dukung bersama, Mudah-mudahan sampai nanti Idulfitri bisa kita kendalikan ini. Memang nanti puncaknya itu Idulfitri, harus kita jaga betul. Saya kira kuncinya di ibu-ibu, semua tolong belanja yang bijak, seperlunya saja, secukupnya saja, sehingga harganya bisa kita kendalikan,” ajak Wali Kota dalam sambutannya.
Inflasi dinilai Wali Kota, penting untuk dikendalikan karena menjadi salah satu faktor menentukan kesejahteraan suatu daerah. Karena itu, TPID Tarakan juga terus berupaya mengendalikan inflasi.
Bahkan, dari pengalaman sebelumnya, Pemkot Tarakan melalui Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri, beberapa mendatangkan komoditi yang kurang agar bisa menstabilkan harga sehingga inflasi bisa terkendali.
Seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu dengan mendatangkan bawang merah ketika stok berkurang dan harga naik. Meski pada akhirnya Perumda Agrobisnis Mandiri merugi karena pedagang langsung menurunkan harga saat stok dipenuhi oleh Perumda Agrobisnis Mandiri.
Selain itu, dalam beberapa bulan terakhir, TPID Tarakan juga rutin mengikuti level hight meeting dengan Kementerian Dalam Negeri dan kementerian terkait lainnya membahas inflasi.
Saat ini, diakui Wali Kota, yang masih sulit dikendalikan adalah harga tiket pesawat. Bahkan, menjelang lebaran, harga tiket pesawat cenderung naik. Karena itu, Wali Kota menyarankan kepada semua pihak agar mengurangi rencana berangkat dengan pesawat untuk mengendalikan inflasi.
“Memang agak susah dikendalikan sekarang harga tiket pesawat. Supaya itu bisa terkendali, jangan sering berangkat,” ajak Wali Kota. (jkr)
Discussion about this post