TANJUNG SELOR – Menyusul adanya tambahan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru, serta perubahan nomenklatur beberapa PSN, membuat Kalimantan Utara (Kaltara) semakin optimis bakal menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia Timur, utamanya di Kalimantan.
Hal ini karena selain kawasan industri hijau Indonesia di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan yang terlebih dahulu masuk PSN, kini bertambah satu lagi PSN di Kaltara. Yaitu program ketenagalistrikan berupa pembangunan PLTA Mentarang di Kabupaten Malinau.
Anggota Tim Pemantau Evaluasi (TPE) PSN dari Kementerian PUPR Dr. Ir. H. Suheriyatna MSi mengaku, dirinya sebagai salah satu yang ikut berperan dalam awal-awal menggagas kawasan industri dan juga pembangunan PLTA Mentarang, sangat senang. Bahkan semakin optimis apa yang telah dirancang melalui 11 program prioritas infrastruktur di Kaltara, akan dapat terwujud.
Ia mengatakan, sesuai rencana awal sejak disusun pada 2017 lalu, 11 prioritas infratruktur ini akan terwujud pada 20 tahun mendatang. Dengan demikian, hingga kini sudah 5 tahun berjalan. Di mana progresnya, beberapa dari 11 prioritas tersebut sudah mulai dilaksanakan. Seperti di antaranya pengembangan kawasan industri, kota baru mandiri, pembangunan konektifitas jalan, juga PLTA (pembangkit listrik tenaga air).
“Bahkan dengan masuknya PLTA Mentarang, bersama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam tambahan 10 PSN Baru yang beberapa waktu dirilis Pemerintah, membuat kita semakin optimis, dalam waktu 15 tahun ke depan atau sekira tahun 2037, 11 prioritas tersebut akan terwujud,” kata Suheriyatna.
Dengan terwujudnya 11 infratruktur yang menjadi prioritas tersebut, Suheriyatna optimis Kaltara akan menjadi pusat kekuatan ekonomi baru Kalimantan, bahkan di Indonesia Timur.
“Apalagi dengan adanya PLTA, yang akan menjadi sumber energi untuk mensupport ke IKN Nusantara. Bahkan ke daerah-daerah lain. Dari ini saja, Kaltara akan mendapat pendapatan daerah Rp 7 triliun setiap tahun,” katanya optimis.
Belum lagi dengan telah berjalannya kawasan industri nanti. Suheriyatna mengatakan, Kaltara akan menjadi pusat kekuatan ekonomi yang akan menopang IKN Nusantara.
“Bahkan saya optimis pada 2037 mendatang, ekonomi Kaltara akan melampaui Kaltim, Kalbar dan provinsi lain di Kalimantan,” tandasnya.
Disampaikan, rentang waktu tersebut memang masih relatif lama. Namun yang perlu dipikirkan sekarang adalah untuk masa depan Kaltara, untuk generasi mendatang. “Mungkin di tahun tersebut, kita tidak menikmati, tapi ini untuk anak cucu kita, untuk generasi kita di Kaltara,” tegas Suheriyatna yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR-Perkim Kaltara itu.
Seperti diketahui, ada 11 program prioritas pembangunan infrastruktur di Kaltara yang didengungkan sejak 2017 lalu. Suheriyatna sebagai salah satu pencetusnya mengatakan, gagasan ini muncul dari pemikiran beberapa stakeholder terkait di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltara. Dengan melihat potensi, hingga posisi strategis provinsi di perbatasan ini.
“Kita optimis bakal bisa bangun semuanya, karena dari pemicu roda ekonomi sudah dimulai. Yaitu PLTA Kayan, Mentarang (Malinau) dan Sembakung, yang terintegrasi dengan Kawasan Industri Tanah Kuning-Mangkupadi yang sekarang on progres. Dan Kawasan Industri Bebatu yang juga kita rencanakan, Selain itu, juga ke IKN,” beber Suheriyatna.
Agar rencana pembangunan tersebut tetap sesuai jalur, menurutnya, perlu pentahapan atau milestone yang diurai secara jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Disebutkan, hampir semua telah dituntaskan mulai pembuatan grand design proyek dan dokumen perencanaan, untuk jangka pendek.
Begitu pun untuk jangka menengahnya, Suheriyatna mengatakan, dengan melakukan pengusulan penganggaran ke pemerintah. Langkah-langkah tersebut sejauh ini telah ditempuh dan disupport pusat, dengan memasukkannya dalam PSN.
Sebelumnya juga diberitakan, LTA Mentarang dalam proyek strategis nasional bersama IKN. Hal ini, tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Ekonomi (Kepmenko Ekonomi) Nomor 21 Tahun 2022, yang ditandatangani Menko Ekonomi Airlangga Hartarto pada 22 Desember 2022 lalu.
“Alhamdulillah, ini sangat luar biasa, karena sudah terstruktur dukungan Pemerintah Pusat. Hampir semua program besar telah direspons dengan dasar hukum untuk mengundang APBN masuk. Artinya ‘Negara hadir di Kaltara’ untuk infrastruktur dasar. Saya menjadi semakin optimis, Insya Allah membangun Kaltara 20 tahun dapat tepat terlaksana,” ucap Suheriyatna.
Ia menambahkan, masih ada lagi target ke depan yang harus disiapkan untuk masuk dalam PSN. Yaitu program Food/Rice Estate di Kabupaten Bulungan dan Nunukan. Termasuk pengembangan kawasan Delta Kayan seluas 50.000 hektare sebagai kawasan pertambakan udang dan Ikan di Kaltara. (*)
Discussion about this post