TARAKAN – Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Utara (Kaltara) sukses menggelar cabang balap motor Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I.
Sejumlah hal menjadi catatan induk olahraga otomotif di Bumi Benuanta itu terhadap penyelenggaraan porprov pertama.
Di antaranya, Kontingen Tarakan mencatatkan diri sebagai juara umum. Predikat tersebut diraih setelah merebut 3 emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Peringkat kedua Bulungan dengan 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Sementara Kabupaten Tana Tidung (KTT) di urutan ketiga dengan 2 emas, 3 perak, 3 peringgu.
Namun, sumbangan emas terbanyak Tarakan bukan datang dari cabang grasstrack yang selama ini didominasi crosser Tarakan. Melainkan cabang road race yang sebelumnya dikuasai Bulungan.
“Tarakan merebut emas dari cabang road race, 3 emas, perorangan senior dan junior, sama beregu junior. Beregu seniornya diperoleh Kabupaten Bulungan,” ujar Ketua Pengprov IMI Kaltara Sulis Krisbowo, beberapa hari lalu.
“Justru yang diprioritaskan di kelas grasstrack, pembalap Tarakan banyak yang mengalami kendala akhirnya tidak bisa merebut medali emas,” lanjutnya.
Catatan lainnya, KTT tampil sebagai kekuatan baru cabang grasstrack dengan merebut 2 emas. Padahal, nomor ini merupakan nomor andalan Tarakan yang diketahui banyak melahirkan crosser andal.
Sejumlah catatan itu menunjukkan pembinaan olahraga otomotif di Kaltara mulai merata.
“Bagus, berarti kekuatan di lima kabupaten kota itu merata. Yang kita tidak sangka-sangka itu KTT, tidak masuk dalam kategori unggulan tapi mampu mencuri 2 emas,” pujinya.
Ke depan, pihaknya akan lebih menggiatkan lagi pembinaan dengan memperbanyak kalender kejuaraan.
“Dalam waktu dekat kita akan rapat kerja daerah untuk menyusun program-program tahun 2023. Pertama kita memperbanyak agenda baik kejurprov maupun kejurnas di grasstrack maupun road race,” ungkapnya.
“Bahkan kita insya Allah di tahun 2023 itu menambah kejurnas rally wisata,” lanjut Krisbowo.
Pihaknya juga akan menyiapkan tim balap motor Kaltara untuk berlaga di Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan memprioritaskan atlet yang tampil sebagai juara di Porprov.
“Kalau Pra PON memang dilaksanakan di tahun depan, paling tidak harus sudah mempersiapkan. Atlet-atlet yang juara di sini (Porprov) kemungkinan 50 persen jaminan mereka untuk mengikuti Pra PON, lihat perkembangan. Kalau menurun, otomatis biar pun juara di Porprov, mungkin bisa kita ganti kepada yang betul-betul peningkatan lebih baik,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post