TARAKAN – Kontingen Tarakan harus merelakan juara umum cabang kriket Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara) milik Nunukan setelah menambah 1 medali emas di hari terakhir, Senin (19/12/2022).
Emas tambahan Nunukan diperoleh dari nomor super eight putra yang tampil perkasa dengan mengalahkan Tarakan dan Bulungan.
Sementara medali perak direbut Bulungan setelah mengalahkan Tarakan yang harus puas medali perunggu.
Tambahan itu membawa Nunukan finish teratas dengan 3 emas dan 3 perak.
Sementara harapan Tarakan meraih emas di kelompok putri juga sirna. Emas di nomor ini milik Bulungan, perak diraih Nunukan dan Tarakan medali perunggu.
Dengan hasil itu, Tarakan harus puas di posisi kedua dengan 2 emas, 1 perak, 1 perunggu disusul Bulungan dengan 1 emas, 2 perak, 3 perunggu.
Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltara Riskiyanto bersyukur pertandingan berjalan lancar meski terdapat banyak kekurangan.
“Alhamdulillah berjalan lancar selama empat hari. Memang kalau melihat lapangan, memang belum standar yang ditentukan oleh PP (pengurus pusat PCI), tapi inilah upaya kita dari provinsi bagaimana pelaksanaan Porprov ini terselenggara,” ujarnya kepada jendelakaltara.co.
Menurutnya, lapangan Panglima Batur sebenarnya opsi dari venue sebenarnya di Stadion Datu Adil, Tarakan. Karena stadion digunakan untuk pertandingan Wali Kota Cup II, pihaknya terpaksa mengalihkan ke lapangan aset TNI AL itu.
Selain lapangan, peserta juga menjadi evaluasi pihaknya. Karena porprov hanya diikuti tiga daerah. Malinau absen diduga karena terbentur angaran. Sedangkan KTT belum terbentuk pengurus.
Ke depan, pihaknya akan melakukan roadshow ke daerah untuk mensosialisasikan olahraga ini ke masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga berencana menghelat event kriket lainnya di Kaltara. Bahkan, PCI Kaltara berniat menjadi tuan rumah Kualifikasi PON.
“Di munas (musyawarah nasional) Februari 2023, kita rencana mengajukan jadi tuan rumah Pra PON, mudah-mudahan disetujui,” harapnya.
Kesempatan itu akan membawa tim-tim kriket di Indonesia bertanding di Kaltara. Ada pun venuenya, Riskiyanto tidak mempermasalahkan di daerah mana pun dimainkan. Yang perlu diperjuangkan adalah menjadi tuan rumah. (jkr)
Discussion about this post