TARAKAN – Bersama jajarannya, Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pamuji Lestari, mengunjungi Kalimantan Utara (Kaltara), akhir pekan lalu.
Kedatangan orang nomor satu di BKIPM ini untuk meninjau Sebatik, Kabupaten Nunukan yang merupakan perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Kunjungan ini sebagai bentuk perhatian BKIPM terhadap daerah perbatasan yang erat kaitannya dengan tugas pengawasan.
“Kenapa saya berkunjung ke Tarakan, Nunukan dan Sebatik? Bagi kita, sebagai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, banyak terkait dengan wilayah-wilayah perbatasan,” ujar Pamuji Lestari kepada awak media, Sabtu (9/12/2022).
Ia memuji Kaltara yang meski provinsi baru, namun perkembangannya luar biasa, baik sarana maupun prasarana. Khusus, Sebatik, BKIPM menjadikan pulau perbatasan itu sebagai Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT).
Pamuji Lestari pun menegaskan bahwa pihaknya mendukung upaya pembangunan di perbatasan.
“Kami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung upaya-upaya pembangunan perbatasan. Apa lagi ada Inpres 1 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sarana Prasarana di Wilayah Perbatasan,” tuturnya.
Di Kaltara sendiri, sedang dibangun empat unit Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang tersebar di sejumlah wilayah perbatasan. Ini dinilai penting, termasuk untuk mencegah masuknya hama penyakit di bidang perikanan dan kelautan.
“Saya sendiri sebagai kepala badan untuk memastikan bahwa lalu komoditas bisa kita cegah hama penyakitnya, kita kendalikan dan juga keamanan hasil perikanannya bisa kita jamin mutunya,” tuturnya.
Menurutnya, tidak mudah untuk bisa menjamin mutu perikanan. Mitra pengusaha harus mempunyai sertifikat. BKIPM Tarakan sendiri memiliki tiga wilayah kerja yakni di Tanjung Selor, Nunukan dan Sebatik. Karena itu ia mendorong jajarannya turut menjaga perbatasan.
“Oleh karenanya kami mendorong juga teman-teman di balai untuk tetap menjaga perbatasan,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post