JAKARTA – Komite III DPD RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Selasa (6/12/2022).
Pertemuan dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota Komite III DPD RI serta Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dan jajarannya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.
Agenda rapat kerja kali ini membahas mengenai Rencana Kerja Perpustakaan Nasional Tahun 2023, khususnya penjelasan terkait program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan Pembudayaan kegemaran membaca dan literasi, serta sertifikasi dan uji kompetensi pustakawan.
Ketua Komite III DPD RI, Hasan Basri menegaskan berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan menyebutkan bahwa Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan.
“Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan yang dikelola secara professional. Sedangkan pembelajaran sepanjang hayat merupakan kata kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,” ujar Hasan Basri.
“Dengan kata lain, perpustakaan dituntut bertransformasi melakukan pelayanan inklusi sosial dengan pendekatan kearifan lokal yang mendorong masyarakat untuk berinovasi sehingga dapat bergerak mendorong menciptakan lapangan kerja sesuai daerah dan bekal pengetahuan yang didapat,” lanjutnya dalam sambutan.
Menurut senator asal Kaltara ini, berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan Nomor S-617/MK.02/2022, pemerintah menetapkan pagu anggaran untuk Perepustakaan Nasional senilai Rp 723 Miliar.
“Kami mendorong/mengusulkan kepada Pemerintah untuk menaikan anggaran Perpustakaan Nasional RI, mengingat sampai saat ini belum idealnya rasio kecukupan koleksi, tenaga perpustakaan, akses layanan perpustakaan yang belum merata, sarana prasarana perpustakaan yang belum sesuai standar nasional perpustakaan. Apalagi minimnya fasilitas perpustakaan di kabupaten/kota daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal),” kata pria yang akrab disapa HB.
Berkaitan dengan hal tersebut, Hasan Basri menyampaikan pemerintah membutuhkan peran serta para pemangku kebijakan, pegiat literasi dan masyarakat umum untuk berkolaborasi mensukseskan program mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hasan Basri juga menyampaikan beberapa pengajuan hasil dari aspirasi masyarakat Kalimantan Utara mengenai peningkatan literasi buku untuk Kalimantan Utara. Ia menilai, Perpustakaan merupakan hal prinsip yang seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah.
“Karenanya tentu kita sepakat untuk sama-sama terus berjuang meningkatkan kualitas layanan Perpusnas dan konsisten untuk memperjuangkan peningkatan anggaran di Perpusnas,” katanya.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri, Muhammad Syarif Bando akan melakukan optimalisasi pembenahan melalui kolaborasi dan sinergritas dengan Pemangku Kepentingan termasuk Komite III DPD RI dengan memberikan bantuan buku 500 Eksemplar kepada Pimpinan dan Anggota Komite III DPD RI.
Komite III DPD RI juga mengharapkan perpustakaan nasional RI untuk dapat memastikan terpenuhinya fungsi perpustakaan nasional, melakukan optimalisasi pembenahan melalui kolaborasi dan sinergi dengan pemangku kepentingan serta memastikan tercapainya pelaksanaan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial terlaksana secara menyeluruh serta penguatan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi serta sertifikasi dan uji kompetensi pustakawan.
Selain itu, melibatkan anggota DPD RI sebagai mitra kerja Perpustakakaan Nasional dalam rangka sosialisasi dan pelaksanaan fungsi pengawasan program dan kegiatan Perpustakaan Nasional di daerah, hal tersebut untuk memastikan capaian secara optimalisasi pendistribusian dan pelaksanaan program dan kegiatan tersebut. (**)
Sumber: Humas DPD RI
Discussion about this post