TANAH MERAH – Sulitnya mendapatkan air bersih sempat dirasakan Abdul Rahman (52) di desanya, Tanah Merah Barat, Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Tanah Merah Barat merupakan salah satu kecamatan di kabupaten termuda di Kalimantan Utara (Kaltara) yang terbilang masih tertinggal, sementara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung, belum beroperasi sampai sekarang.
Salah satu warga yang bermukim di RT 5, Desa Tanah Merah Barat, Abdul Rahman, menyebutkan bahwa warga hanya bergantung pada air tadah hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Kondisi tersebut menyita perhatian manajemen JOB Pertamina – Medco E&P Simenggaris (JOB Simenggaris), karena Desa Tanah Merah Barat masuk dalam wilayah operasionalnya.
Aksi positif dilakukan JOB Simenggaris melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), pada tahun 2013, dengan membangun 40 unit sumur air bersih lengkap dengan pompa listrik yang disebar di sejumlah RT di Desa Tanah Merah Barat, Sambungan dan Desa Bebatu.
Dilanjutkan pada tahun 2014 dengan membangun 14 unit sumur bor. Satu sumur dapat dipergunakan empat sampai lima kepala keluarga dan masyarakat pun dapat mengambilnya kapan pun.
Kini, Abdul Rahman dan warga sekitar tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih atas bantuan dari JOB Simenggaris.
“Alhamdulillah bisa terbantu untuk nyuci, mandi, pakai masak juga bisa,” ujar Abdul Rahman kepada awak media.
Namun demikian, sedikit kendala sempat terjadi pada awal pemanfaatannya, mesin pompa tidak dapat digunakan maksimal karena terbatasnya energi listrik kala itu.
“Awalnya saat kita bagikan tahun 2013, belum semua masyarakat di sini punya listrik, sehingga hanya mengandalkan mesin listrik (genset) yang dimiliki beberapa warga. Mesin pompa menjadi tidak digunakan dan akibatnya sering buntu. Setelah listrik masuk, baru aktif lagi,” ujar Community Development & Land Acquitition Officer JOB Simenggaris Joehar Borgot Simanjuntak.
Lebih lanjut Joehar menambahkan, dari hasil pengecekan fisik terdapat beberapa sumur yang buntu serta menghasilkan air yang kurang berkualitas. Untuk itu, masyarakat mengusulkan agar dilakukan perbaikan pada sumur-sumur yang buntu.
Menjawab usulan tersebut, JOB Simenggaris akan memprioritaskan usulan perbaikan dan terus berupaya mendukung pemanfaatan sumur air bersih dengan pompa listrik melalui program keberlanjutan di tahun depan. (jkr)
Discussion about this post