TARAKAN – Setelah menggelar berbagai lomba, panitia pelaksana menutup kegiatan dengan membagikan hadiah bagi pemenang.
Memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77, Rukun Tetangga (RT) 24 Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat, menggelar berbagai lomba tradisional dan modern.
Lomba yang diikuti anak-anak dan dewasa ini pun telah berakhir yang ditutup dengan penyerahan hadiah oleh Lurah Karang Anyar Pantai Yohanis K. Patongloan dan Ketua RT 24 Kamal.
Kegiatan ini menyemarakkan kembali Hari Kemerdekaan RI setelah dua tahun sebelumnya vakum lomba dampak pandemi Covid-19.
“Kita sudah vakum berapa tahun karena covid. Alhamdulillah, kali ini kita bisa mengadakannya. Warga juga antusias,” ujar Ketua RT 24 Kamal kepada awak media.
Selain dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan RI, juga sebagai ajang silaturahmi warga RT 24 yang dua tahun sebelumnya terbatas karena pandemi Covid-19.
“Ini juga salah satu silaturahmi di antara warga yang walaupun dengan dua tahun pembatasan, kali ini kita punya peluang jadi mereka manfaatkan waktu yang ada,” ungkapnya.
Warga sendiri mengapresiasi upaya Ketua RT 24 dan panitia pelaksana yang menggelar lomba untuk menghibur warga, karena dua tahun sebelumnya tanpa kegiatan dampak pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah untuk acara tahun ini kami berterimakasih karena berjalan dengan lancar, sukses. Permainan kami juga buat anak-anak, buat ibu-ibu semua ada,” ujar Mega, mewakili warga.
“Kami berterimakasih kepada Lurah, pak RT karena ikut meramaikan acara kami ini. Pasti mencari hiburan warga RT 24,” lanjutnya.
Ia berharap kegiatan ini berlanjut di tahun mendatang dan penyelenggaraan yang lebih meriah lagi.
Lurah Karang Anyar Pantai Yohanis K. Patongloan mendukung kegiatan yang digelar RT dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan RI.
“Dari 33 RT, masing-masing menyatakan akan melaksanakan kegiatan di wilayah kerja kami. Kemarin sudah terlaksana sebagian, hari ini, besok dan lusa dalam bentuk olahraga atau kegiatan-kegiatan masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan tahun ini diakui Yohanis, terlihat berbeda. Karena dua tahun sebelumnya tidak ada lomba dampak pandemi Covid-19. Karena telah dilonggarkannya pembatasan, sehingga masyarakat antusias meramaikan lomba.
Tidak hanya itu, warga juga rela menyumbang dana untuk hadiah yang akan diberikan kepada pemenang. Ya, lomba digelar dengan dana swadaya dari masyarakat. (jkr)
Discussion about this post