YOGYAKARTA – Pembentukan Program Studi Kedokteran Universitas Borneo Tarakan (UBT) segera terwujud. Informasi menggembirakan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama UBT dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Ruang Sidang Pimpinan Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Senin (8/8/2022).
Penandatanganan MoU ini mendapat dukungan langsung dari Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H. M.Hum. Bentuk dukungannya, dengan hadir langsung pada agenda tersebut.
Penandatanganan MoU dilakukan Rektor UBT Prof. Dr. Adri Patton M.Si dan Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia M.Med.Ed, Sp.OG(K), Ph.D.
Di mana MoU tersebut berisi perjanjian kerja sama kedua perguruan tinggi tentang pendampingan pendirian dan penyelenggaraan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter UBT.
“Hal ini suatu kebahagiaan bagi saya karena bisa hadir di UGM dan juga kabar gembira yang akan saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Kaltara,” kata gubernur.
Ruang lingkup perjanjian kerja sama ini adalah pendampingan review borang, pendampingan pemenuhan tenaga pendidik (dosen), pendampingan staf development bagi dosen baru dan/atau laboran, pendampingan proses belajar mengajar, dan peningkatan kompetensi SDM dosen melalui studi lanjut dengan jangka waktu 5 tahun.
Gubernur menjelaskan peningkatkan mutu dunia pendidikan dan kesehatan di provinsi ke-34 ini merupakan salah satu program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara yang mendapat perhatian khusus.
Karena itu, melalui penandatanganan MoU terkait pembentukan Prodi Kedokteran UBT menjadi komitmen serius bidang pendidikan dan kesehatan.
Gubernur juga sedikit menceritakan kilas balik rencana pembentukan Prodi Kedokteran UBT. Di mana hal itu langsung disambut baik oleh segenap pihak. Alhasil, belum setahun pembentukan prodi ini terus berprogres hingga penandatanganan MoU.
“Rektor UBT bersama beberapa perangkat bertemu saya menyampaikan terkait pendirian prodi kedokteran. Saya bilang ayo kita bergerak cepat. Saya tidak mau berjalan lambat. Ayo kita wujudkan sehingga belum ada setahun ada beberapa dokumen yang sudah selesai,” jelasnya.
Ia mengungkapkan kehadiran prodi kedokteran ini nantinya dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan khususnya dokter-dokter yang kelak mampu bersama Pemerintah Daerah mengentas permasalahan kesehatan di Bumi Benuanta.
Gubernur menjelaskan pembentukan Prodi Kedokteran UBT menjadi prioritas pemerintah. Karena Kaltara merupakan wilayah yang strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan.
“Kaltara memang saya prioritaskan untuk membuka prodi kedokteran. Sebab lokasinya di wilayah perbatasan,” katanya.
Ia menyebut, Kaltara membutuhkan distribusi dokter yang berkualitas. Khususnya di wilayah pedalaman dan perbatasan. Sebab, dokter memiliki peran yang sangat penting untuk memajukan daerah.
“Jadi memang kekurangan tenaga medis yang masih banyak, sehingga mudah-mudahan hadirnya Prodi Kedokteran UBT ini bisa membantu peningkatan sumberdaya manusia (SDM) di bidang kesehatan,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kaltara ini berharap nantinya putra-putri Kaltara dapat diprioritaskan saat penerimaan calon mahasiswa.
“Saya nanti menghadap Mendikbud RI untuk menyampaikan ini sehingga lulusan pertama Prodi Kedokteran UBT adalah putra-putri Kaltara,” tuntasnya. (dkisp)
Discussion about this post