TARAKAN – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) memuji prestasi yang dicapai cabang olahraga (cabor) barongsai bagi Kaltara.
Pujian itu diutarakan Wakil Ketua I KONI Kaltara Wiyono Adhie saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) II Pengprov FOBI Kaltara di Tarakan, Jumat (10/6/2022).
Sejak masih bergabung dengan Kalimantan Timur, hingga sekarang, cabang olahraga ketangkasan asal Tiongkok ini konsisten dengan prestasi yang dicapainya. Bahkan, level prestasi barongsai sudah mendunia.
Tercatat sejak 2005, barongsai sudah menyumbang prestasi dengan meraih juara nasional di Semarang. Dilanjutkan pada 2006 dengan meraih juara pertama pada kejuaraan di Surabaya.
Tahun berikutnya, tim barongsai yang didominasi atlet Tarakan meraih juara kedua dan ketiga nasional pada kejuaraan di Jakarta. Sementara tahun 2008 meraih medali perak di Kejurnas di Padang dan pada Kejurnas 2009 di Makassar, menyapu bersih posisi tiga besar.
Prestasi lebih membanggakan, tim barongsai Tarakan justru meraih juara kedua kala tampil di kejuaraan dunia yang berlangsung di negara asal olahraga ini, China.
“Ini yang hebat, 2009 juara dunia internasional di Shanghai, China, gudangnya barongsai. Tarakan bisa menerobos di peringkat dua,” pujinya.
Dilanjutkan pada 2010 dengan meraih juara nasional di Makassar dan Surabaya, pada 2011 merebut juara pertama kejuaraan di Makassar dan juara kedua pada kejuaraan di Tuban, Jatim.
Pada 2011 hingga 2014, catatan yang diperolehnya, prestasi cabang barongsai stagnan. Baru pada 2016, barongsai kembali menorehkan prestasi dengan menyabet medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat yang ketika itu masih statusnya eksebishi.
Dilanjutkan 2017 meraih juara nasional, pada 2008 meraih juara nasional di Makassar, 2019 meraih juara pertama kejuaraan internasional di Surabaya. Sementara pada 2020 hingga 2021, kegiatan barongsai vakum karena pandemi Covid-19.
Pada PON XX Papua yang berlangsung tahun 2021, tim barongsai Kaltara tidak dapat tampil karena tidak dipertandingkannya cabang barongsai.
Dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkan, Wiyono Adhie menegaskan akan memperjuangkan agar barongsai masuk dalam cabang andalan Kaltara yang perlu diprioritaskan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
“Minggu depan, atau dua minggu ke depan, saya akan paparan di depan Gubernur dan DPRD (Kaltara), saya ingin menyampaikan bahwa barongsai ini selalu menjadi pilihan kedua, padahal ini paling berprestasi,” tegas Wiyono Adhie dalam sambutannya.
“Oleh karena itu kami akan paksakan, dalam artian kita punya kajian akademis, bahwa kita punya kekuatan luar biasa di Barongsai,” tuturnya.
Atas capaian tersebut, Wiyono Adhie berterima kasih kepada Pengrov FOBI Kaltara periode sebelumnya di bawah pimpinan Alung Chandra yang telah bekerja keras mempersembahkannya.
Wiyono Adhie juga menitipkan tugas bagi pengurus masa bakti 2022-2026. Karena ia menilai banyak tantangan yang akan dihadapi ke depan dan perlu gerak cepat.
Pertama, melakukan konsolidasi organisasi untuk membentuk pengurus FOBI di kabupaten dan kota sebagai pondasi dalam menjalankan pembinaan olahraga barongsai di daerah.
Kedua, dalam rangka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kaltara yang diperkirakan antara Oktober atau November 2022, Wiyono Adhie meminta Pengprov FOBI Kaltara ke depan untuk melengkapi syarat agar barongsai dapat dipertandingkan.
“Kalau misalnya barongsai mau kita lakukan Porprov nanti yang kita perkirakan antara Oktober dan November, tolong dalam waktu dekat ini, dalam bulan ini, segera bentuk di kabupaten kota, tidak usah bicara dulu tentang bagaimana sarana prasarana, bangun dulu pondasinya,” pintanya.
Wiyono Adhie menegaskan penting bagi cabang olahraga untuk dipertandingkan di Porprov. Karena hasilnya nanti akan menjadi bahan kajian bagi KONI Kaltara layak atau tidaknya suatu cabang olahraga diikutkan di Pra PON tahun 2023 maupun PON yang akan datang.
Wiyono Adhie kembali menegaskan bahwa Barongsai harus menjadi cabang olahraga andalan dan hal itu akan diperjuangkannya.
“Barongsai ini harus menjadi sebuah cabor andalan dan itu akan saya mapping. Cabang olahraga andalan butuh prestasi, bukan asal ngomong, fakta yang ada dan seterusnya. Saya akan pertanggungjawabkan bahwa Barongsai menjadi salah satu cabang olahraga andalan dan atletnya asli Kalimantan Utara,” tegasnya. (jkr)
Discussion about this post