TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan Usaha membuka hubungan dagang secara resmi antara Indonesia dan Malaysia.
Melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Agrobisnis Mandiri dan Tarakan Aneka, telah ditandatangani nota kesepahaman dengan asal Sabah, Malaysia, SW Global Venture di ruang rapat Wali Kota Tarakan, Jumat (20/5/2022).
Dengan kerjasama ini, Tarakan berkesempatan mengekspor hasil alamnya. Termasuk yang dimiliki Kaltara maupun produk buatan Indonesia. Di antaranya hasil perikanan dan kelautan seperti ikan dan udang.
“Ada berapa hal terkait dengan kerjasama kita antara Indonesia dengan Malaysia. Alhamdulillah kita sudah kunjungi tadi coolstorage ikan dan insyaAllah ikan Bandeng siap diekspor ke sana, baik ikan Bandeng tanpa duri maupun ikan Bandeng yang utuh. Selain ikan, juga udang,” ujar Direktur Perumda Agrobisnis Mandiri Ruslan ditemui usai pertemuan.
“Ada beberapa hal yang kita tandatangani di MoU itu, ada produk-produk dari Indonesia yang mau dihantar ke sana, terutama bahan makanan pangan. Karena beliau adalah satu-satunya di Sabah yang semua bahan makanan untuk TNI, dia semua yang cover, termasuk ikan tipis, udang kering dan sebagainya,” lanjut Ruslan.
Sebaliknya, SW Global Venture juga boleh mengirim barang yang dibutuhkan masyarakat Tarakan dan sekitarnya. Seperti bawang putih, bawang bombai, produk olahan pangan seperti Apollo dan lain-lain.
“Dia siapkan semua, maka dari itu apa yang disampaikan pak wali bahwa ada timbal baliknya. Kita mengirim ke sana apa dan dia mengirim ke sini apa, Alhamdulillah itu sudah disepakati dengan beliau,” tuturnya.
Untuk mendukung kerjasama ini, pihaknya berkolaborasi dengan Perumda Tarakan Aneka Usaha selaku pemilik izin usaha ekspor impor. Sementara Perumda Agrobisnis Mandiri menyiapkan barang-barang yang akan dikirim.
CEO SW Global Venture H. Syarif Bin Hj. Wahya meyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat terealisasi.
“Insya Allah apa yang kita hajati tadi dapat direalisasikan di antara perumda dengan SW Global. Moga apa yang kami hajati selama ini, berhasil,” harapnya.
Menurut H. Syarif, pihaknya tidak membatasi barang yang akan di ekspor ke negaranya. Hasil perikanan dan kelautan, pertanian, maupun sektor lainnya, boleh dikirim, selama diperlukan penduduk Malaysia, terutama di Sabah. Karena tidak dipungkirinya, warga Indonesia yang bekerja di Malaysia, cukup banyak.
Demikian juga sebaliknya. Pihaknya boleh mengekspor barang yang diperlukan masyarakat Indonesia terutama di Tarakan.
“Beraneka, tidak semestinya barang-barang laut, barang-barang frozen, barang-barang pertanian, apa yang kitab oleh usahakan dengan cara legal, maksudnya diusahakan daripada kerjaan Malaysia dengan Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, Pemerintah Malaysia saat ini telah membuka pintu bagi pengusaha untuk melakukan ekspor impor secara legal.
Namun disinggung terkait impor pakaian bekas atau ballpress ke Indonesia, H. Syarif belum bisa memastikan. Pihaknya masih akan melihat regulasi yang berlaku dan mendapatkan izin dari Pemerintah Indonesia.
“Katakan pihak kerajaan Indonesia bilang usaha itu boleh, kita akan berikan dengan syarat dapat kelulusan oleh kerajaan Indonesia,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post