TARAKAN – Aksi mahasiswa di Kantor Wali Kota Tarakan, Rabu (13/4/2022) siang, berlangsung tertib dan damai. Dalam aksi itu, mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Tarakan yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tarakan Menggugat, menyerukan tiga tuntutan.
“Ada tiga pokok tuntutan, pertama meminta Pemerintah Kota Tarakan untuk menolak kenaikan LPG, BBM dan PPN,” ujar Koordinator Aksi Hendra Rivaldo.
“Kedua, meminta transparansi dari draf RUU Sisdiknas. Ketiga mengecam keras tindakan refresif dari pihak keamanan,” lanjutnya.
Aksi tersebut berlangsung damai setelah Wali Kota Khairul bersama Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto dan stakeholder terkait menerima dan berdiskusi dengan mahasiswa di halaman Kantor Wali Kota Tarakan.
“Aksi hari ini Alhamdulillah berjalan lancar sesuai apa yang ditanyakan oleh Aliansi Mahasiswa Tarakan Menggugat,” syukurnya.
Ia pun merasa senang karena tuntutan mahasiswa dapat diterima. Seruan itu menurut Hendra Rivaldo, berangkat dari permasalahan yang dirasakan masyarakat.
“Respon mahasiswa pasti cukup senang karena kita enggak sia-sia berkumpul untuk melakukan konsolidasi lalu melakukan pemantapan dan kita dalami ternyata hasilnya diterima,” tuturnya.
Wali Kota Khairul cukup tanggap dengan aksi mahasisa tersebut. Ditengah kesibukannya yang lain, Wali Kota menyempatkan menerima kedatangan mahasiswa dan menjelaskan kondisi saat ini.
“Kita juga sudah jelasin kenapa Pemerintah Pusat misalnya menaikkan harga BBM. Terus mengenai minyak goreng kami sudah jawab juga kondisi eksistingnya bagaimana. Ada beberapa hal yang misalnya menjadi bagian dari kita tapi dampak dari kebijakan pemerintah seperti inflasi, kita juga sudah jawab,” ungkap Wali Kota.
Wali Kota mengaku akan meneruskan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Karena tuntutan ini juga menjadi perhatian Pemkot Tarakan selama ini.
“Apa tuntutan dari adik-adik mahasiswa ini kita teruskan dan itu memang menjadi bagian perhatian kita selama ini juga. Bahkan sebelum di sini kita sudah bahas di Tim Pengendali Inflasi Daerah, setiap ada kenaikan pasti kami bahas. Karena itu akan berdampak pada sektor ekonomi yang lain,” ujar Wali Kota.
Menurut Wali Kota, dengan kenaikan ini pasti berdampak pada inflasi. Tetapi yang terpenting bagaimana menekan inflasi agar tidak terlalu tinggi. Karena bisa berakibat pada daya beli masyarakat yang menurun. Karena itu, perlu diatur suplay and demand.
“Seperti Pertamina, bapak harus jamin bahwa itu betul ada, sehingga suplai ini masih terjaga, tidak menyebabkan kenaikan yang berdampak terhadap sektor yang lain,” tutur Wali Kota. (jkr)
Discussion about this post