TARAKAN – Kantor Kementerian Agama Tarakan masih menunggu kepastian keberangkatan serta penetapan kuota haji tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi untuk Indonesia.
Diakui Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Tarakan H. Muhammad Aslam, ia memang menerima informasi akan kemungkinan dibukanya lagi penyelenggaraan haji bagi umat muslim di luar Arab Saudi pada tahun ini, termasuk kemungkinan bagi calon jemaah asal Indonesia. Namun untuk kepastiannya masih menunggu dari Pemerintah setempat.
“Dua tahun waktu pandemi itu, haji tetap dilaksanakan tetapi orang yang dalam Arab Saudi saja, tahun ini ada informasi di luar wilayah Arab Saudi nanti kemungkinan akan ada haji. Berarti ada kemungkinan besar untuk Indonesia juga akan diberangkatkan,” ujar Muhammad Aslam.
“Tentang kuota haji itu kita tidak tahu apakah hajinya nanti ini 100 persen full, apakah 50 persen, karena ada beberapa tahapan dari Kementerian Agama. Pertama haji kuota full, kedua haji kuota 50 persen, yang ketiga haji tidak diberangkatkan,” tuturnya saat diwawancarai awak media disela menghadiri peresmian Balai POM di Tarakan, Kamis (243/2022).
Meski belum ditetapkan, menurut Muhammad Aslam, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan kuota haji 100 persen, termasuk di Tarakan. Pihaknya juga telah menyiapkan paspor calon jemaah haji yang telah diudate.
“Kalau seandainya nanti haji jadi 100 persen kita sudah siap, tinggal jemaah hajinya saja, apakah mau melunasi atau tidak,” tegasnya.
Adapun prioritas calon jemaah yang akan berangkat, menurut Muhammad Aslam, adalah mereka yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Haji (BPH) tahun 2020 karena memang jatah bagi mereka.
Dijelaskan berdasarkan kuota haji tahun 2020, sebanyak 152 orang yang masuk daftar harus berangkat. Tetapi pihaknya jug menyiapkan kuota cadangan 10 orang untuk mengantisipasi calon jemaah yang tidak bisa berangkat, dengan catatan telah melunasi BPH. (jkr)
Discussion about this post