TARAKAN – Rumah sakit pratama segera hadir di Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, untuk melayani masyarakat setempat yang membutuhkan layanan kesehatan.
Pembangunannya dilakukan tahun ini, ditandai dengan groundbreaking atau peletakkan batu pertama oleh Bupati Bulungan Syarwani, Jumat (25/2/2022).
Hadir juga sejumlah pejabat, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Utara (Kaltara), Deddy Yevri Hanteru Sitorus.
Kehadiran Deddy Yevri Sitorus bukan tanpa alasan. Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini turut memperjuangkan terealisasinya pembangunan rumah sakit pratama Bunyu di pusat.
Karena itu, pembangunan ini disambut baik Deddy Yevri Sitorus. Karena mampu merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat.
“Ini adalah kebutuhan yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Bunyu karena kali harus berobat ke rumah sakit di Tarakan, mereka butuh waktu, butuh wilayah, ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat,” ujar Deddy Sitorus kepada awak media, Jumat (25/2/2022).
Menurut bang Deddy -sapaan akrabnya- tidak mudah melobi Kementerian Kesehatan. Karena anggaran untuk pembangunan rumah sakit pratama di seluruh Indonesia tahun lalu, sangat terbatas. Di sisi lain, Menteri Kesehatan ketika itu fokus pada pelayanan dasar.
Namun karena pendekatan yang dilakukannya, berhasil membujuk Menteri Kesehatan untuk mengalihkan pembangunan rumah sakit pratama di daerah lain, ke wilayah Bunyu.
“Waktu itu pada hari terakhir pengetokkan anggaran kita sudah enggak dapat sebenarnya. Tapi kemudian pas detik-detik sebelum pengetokkan itu saya datang ke ruangan Komisi IX, saya minta bertemu dengan pak Dirjen Yankes, saya ngobrol, saya ceritakan lebih jauh bahwa betapa butuhnya masyarakat dan akhirnya beliau langsung menelepon bawahannya dan meminta jatah yang sudah disepakati untuk salah satu rumah sakit Pratama di Sulawesi Utara, itu dipindah di Bunyu,” tuturnya.
Dari upayanya, Kementerian Kesehatan mengalokasikan anggaran sekira Rp 80an miliar untuk membangun rumah sakit pratama di Pulau Bunyu.
Tidak hanya memperjuangkan anggaran, Deddy Sitorus juga memperjuangkan lokasi pembangunan yang lebih baik dari sebelumnya, dengan melobi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Saya juga bersyukur karena tapak pembangunan yang sekarang ini adalah tapak yang terbaik. Karena tempat yang pertama yang diusulkan itu kurang layak. Kita bersyukur karena Kementerian ESDM melalui Dirjen Batu Bara juga membantu kita dalam mempermudah pencuitan konsesi pemegang konsesi tambang di sana tapak yang ada sekarang ini menurut kami sangat bagus,” ungkapnya.
“Ini rejekilah buat warga Bunyu karena semua urusannya dipermudah dan diperlancar,” lanjutnya. (jkr)
Discussion about this post