TARAKAN – Meskipun baru beberapa tahun beroperasi, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) terus berinovasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sesuai visi Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan yakni Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera melalui Smart City, RSUKT turut merealisasikan visi tersebut dalam pelayanannya, dengan menghadirkan layanan berbasis digital.
Melalui layanan Simeres yang diciptakan RSUKT, dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses seluruh layanan di rumah sakit milik Pemkot Tarakan itu hanya melalui handphone.
Aplikasi tersebut juga telah terintegrasi dengan mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan layanan digital dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Rumah sakit yang dipimpin dr. Joko Hariyanto itu bahkan menjadi satu-satunya rumah sakit di Kalimantan Utara (Kaltara) yang telah mengintegrasikan layanan digital di RSUKT dengan BPJS Kesehatan.
Berkat upaya itu, RSUKT mendapat kehormatan dikunjungi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pusat, Rabu (2/2/2022).
Kedatangan BPJS Kesehatan yang dipimpin Deputi Direksi Wilayah Kaltimtengseltara BPJS Kesehatan Prio Hadi Susatyo, disambut baik Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan manajemen serta Dewan Pengawas RSUKT, Rabu (2/2/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Direksi Prio Hadi Susatyo melihat sejumlah layanan yang telah terintegrasi dengan aplikasi Simenes dan mobile JKN. Bahkan Prio tak segan memuji RSUKT.
Menurutnya, salah satu program BPJS Kesehatan adalah meningkatkan layanan kepada pesertanya dengan memanfaatkan teknologi agar lebih mudah, lebih pasti dan lebih cepat.
Salah satunya dengan antrean online. Di mana melalui layanan ini, pasien tidak lagi harus datang pagi-pagi, cukup daftar antrean di rumah dan bisa memperkirakan jam berapa datang ke rumah sakit.
Cara ini juga dinilai sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19, dengan mengurangi kontak serta mengurangi penumpukkan. Disamping itu, paserta bisa beraktivitas yang lain.
“Di RSU Tarakan lebih maju lagi, semua dari resume rekam medis sudah digitalitasi semuanya. Jadi tidak ada yang namanya hard copy. Ini juga mempermudah, semuanya terekam secara digital, nanti klaimnya pun akan lebih cepat, dan itu bisa dimonitor, transparan,” puji Prio kepada awak media.
Dicontohkannya salah satu layanan yang mengedepankan transparansi di RSUKT adalah dasbor rawat inap. Di mana selama ini ada keluhan peserta tidak mendapatkan tempat tidur.
“Tapi dengan adanya dasbor tempat tidur masyarakat bisa melihat, oh sebenarnya masih ada tempat tidur enggak yang kosong di rumah sakit,” tuturnya.
Atau juga dasbor operasi untuk mengetahui kapan pasien dijadwalkan melakukan operasi. Upaya ini dinilai salah satu cara peningkatan layanan dengan penerapan teknologi.
Termasuk juga layanan rujukan ke rumah sakit, dinilainya sudah dilakukan secara online. Di mana di RSUKT tidak lagi menggunakan kertas rujukan, namun telah menerapkan sistem online.
“Di RSU Tarakan ini sudah mendukung banget sehingga kolaborasinya semakin baik, harapannya masyarakat pun bisa semakin senang, ada kepastian waktu, ada kecepatan dalam pelayanan,” harapnya.
Diakuinya, yang sudah total menerapkan layanan digitalitasi adalah RSUKT. Bahkan ia mengklaim RSUKT satu-satunya rumah sakit di luar pulau Jawa yang menerapkan.
“Yang sudah secara total itu di Kaltara RSU Kota Tarakan. Bahkan di luar Jawa mungkin yang secara total, kalau di Jawa kan baru beberapa rumah sakit. Ini akan jadi percontohanlah di Kalimantan, secara nasional, kalau di Tarakan saja bisa, kenapa di tempat lain tidak.” Tuturnya.
Ke depan, pihaknya akan menerapkan hal serupa kepada seluruh rumah sakit di Kaltara. Kota Tarakan sendiri sudah tergolong Universal Health Coverage (UHC) sehingga berobatnya memakai kartu JKN yang bisa dimanfaatkan ketika ke rumah sakit.
Sementara itu, Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes mengapresiasi upaya manajemen RSUKT yang dinilai sesuai dengan visi Pemkot Tarakan.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran rumah sakit kota mulai dari direktur sampai ke staf-stafnya yang selama ini saya kira sudah berkomitmen menjalankan visi kita juga, visi kota ini menjadi Smart City,” ujar Wali Kota Khairul.
“Memang andalannya Smart City ini ada di digitalisasi. Kalau kita lihat di sini pelayanannya hampir semua terdigitalisasi dengan baik, mulai dari pendaftaran sampai ke semua bidang-bidang, pelayanan, sampai ke ruang perawatan, hampir semua pelayanan di sini dilakukan dengan digital dan ini sangat mempermudah pasien-pasien ataupu customer yang berkunjung ke rumah sakit ini untuk mendapatkan pelayanan,” lanjut Wali Kota.
Dengan pelayanan berbasis digital, termasuk sistem antrean secara online, mantan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan ini menilai masyarakat bisa mengatur waktu untuk berkunjung ke RSUKT sehingga tidak terjadi penumpukkan meksipun pasien cukup banyak.
Selain itu, dengan digitalisasi, banyak proses yang dipangkas sehingga mempercepat proses pelayanan dan waktu tunggu maupun proses pelayanan menjadi lebih cepat. (jkr)
Discussion about this post