TARAKAN – Rilis pertumbuhan ekonomi tahun 2021 rencananya akan disampaikan pada 5 Februari 2022. Meski demikian, melihat capaian sepanjang tahun 2021 yang membaik, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara memperkirakan tumbuh sekira 4 hingga 5 persen di tahun 2021.
“Mudah-mudahan sih seperti ekspektasi kita, ada pertumbuhan sekira mungkin mendekati 5 (persen),” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Tedy Arif Budiman kepada awak media dalam pertemuan dengan awak media, Rabu (5/1/2022).
Sementara di tahun 2022, Tedy –sapaan akrabnya- memperkirakan ada lompatan pertumbuhan ekonomi Kaltara. Salah satu alasannya karena kehadiran Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang mulai dibangun tahun ini.
Namun, Tedy belum bisa memperkirakan berapa persen pertumbuhannya. Pihaknya masih akan melakukan perhitungan dan akan menggali informasi baik kepada Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan bahkan kepada Bappenas.
“Kalau kondisi normal kami tiap tahun, tiap periode melakukan penilaian. Namun seperti yang teman-teman ketahui kan ada suatu loncatan di KIPI ini yang mungkin akan sangat mewarnai pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Ditambahkan Kepala Tim Perumusan dan Implementasi Keuangan Daerah KPwBI Provinsi Kaltara Bambang Irwanto, pandemi Covid-19 memang turut memberikan dampak tekanan terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dunia, termasuk Indonesia.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam dengan berupaya mengantisipasi dan memitigasi dampak dari Covid-19. Berbagai kebijakan diambil pemerintah bersama instansi terkait dengan harapan tidak hanya memberikan kestabilan dari sisi harga tapi juga dari sisi makro dan sistem keuangan.
Konsumsi masyarakat sendiri dinilai sudah membaik, indikasinya di mana rumah tangga kelas menengah yang sempat menahan konsumsinya, di tahun 2021 sudah mulai bergerak. Dari sisi korporasi, cash flow mereka juga dinilai membaik, seiring dengan perbaikan dari komoditas.
Indikator makro juga menunjukkan perbaikan. Beberapa negara di dunia seperti Amerika dan China mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih optimistis daripada pertumbuhan ekonomi sebelumnya.
Dengan sejumlah indikator-indikator yang menunjukkan perbaikan ini, ia meyakini perekonomian Indonesia akan berlanjut di tahun 2022.
“Kita yakini kondisi di tahun 2021 kemarin yang telah berhasil kita lalui dengan baik, ini akan berlanjut di tahun 2022,” tuturnya.
Buktinya, menurut Bambang, kasus Covid-19 terus melandai dan diharapkan tidak terjadi ledakkan pasca Natal dan Tahun Baru. Disamping itu aktivitas masyarakat juga terus mengalami perbaikan yang memberi dorongan dan stimulasi terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan. Dari segi industri juga terus mengalami peningkatan, termasuk jumlah industri mengalami penambahan.
Indikator pertumbuhan ekonomi yang membaik ini dinilai berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi Kaltara.
“Alhamdulillah dengan berbagai perkembangan di global tadi kemudian dampaknya terhadap domestik, ternyata Kaltara juga menunjukkan kondisi yang sama dengan kondisi domestik. Kita bersyukur di tengah tekanan-tekanan tadi, adanya covid varian baru, kemudian adanya beberapa dampak pada pola pergerakan harga, ternyata Kaltara sampai dengan akhir tahun lalu menunjukkan perbaikan yang cukup baik,” tuturnya.
Ia meyakini pertumbuhan ekonomi Kaltara di tahun 2021 akan relatif lebih baik setelah di tahun 2020 mengalami kontraksi 1,11 persen.
“Kami meyakini bahwa tahun 2021 ini akan mengalami positif. Cuma lagi-lagi kami masih terus dalami meskipun memang ini merupakan asassement awal kami di awal tahun, nanti ini akan kami update terus,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post