TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Media Telekomunikasi siap menyetor keuntungannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dari pendapatan yang dicapai tahun 2021.
Perumda yang dipimpin Riskiyanto ini mampu menunjukkan peningkatan kinerja di tahun ini. Dari dua unit bisnis yang dijalankan yakni Tarakan TV dan fiber optik, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi meraup pendapatan kotor sekira Rp 1,2 miliar. Jumlah itu meningkat pesat bila dibandingkan tahun lalu yang hanya meraup Rp 450 juta.
Capaian kinerja itu pun telah dilaporkan Perumda Tarakan Media Telekomunikasi kepada Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) dalam pertemuan pekan lalu di Ruang Rapat Wali Kota Tarakan. Sekaligus menyampaikan rencana bisnis tahun 2022.
“Ada kita sampaikan juga pendapatan sampai Desember dari dua bisnis yang sudah jalan. Total pendapatan kita itu Rp 1,049 miliar itu bersih dari Tarakan TV sama fiber optik. Kotornya Rp 1,2 miliar,” beber Direktur Perumda Tarakan Media Telekomunikasi Riskiyanto kepada awak media, Senin (27/12/2021).
“Kalau pendapatan tahun lalu kan kita cuma Rp 450 juta itu dari Tarakan TV, karena fiber optik belum jalan, kita masih pembangunan tahun kemarin,” ungkapnya.
Dari pendapatan itu, Riskiyanto mengaku unit usaha fiber optik menyumbang pendapatan terbesar bagi Perumda Tarakan Media Telekomunikasi mencapai Rp 700 juta. Sisanya dihasilkan dari Tarakan TV.
Meskipun pendapatan itu diakui Riskiyanto belum mencapai target, akan tetapi ia menilai perusahaan yang dipimpinnya telah berjalan secara sehat. Riskiyanto juga menjanjikan siap menyetor keuntungan kepada Pemkot Tarakan.
“Sempat kita janjikan sama Pak Wali kita akan setor Rp 100 juta. Kita belum hitung sampai akhir tahun berapa bersihnya,” tuturnya.
Sebenarnya menurut Riskiyanto, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi bisa meraih keuntungan lebih banyak. Namun, diakuinya biaya operasional tahun ini cukup besar karena pembayaran pembangunan fiber optik tahap I masuk dalam pembukuan tahun 2021.
“Yang harusnya pembayaran dilakukan tahun 2020, karena belum selesai, akhirnya pembayaran di tahun 2021. Itulah yang menjadi catatan di pembukuan ada pengeluaran besar. Padahal kalau tadi masuk di laporan keuangan tahun 2020, kita memang ada untung,” tuturnya.
Terlepas capaian itu, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi telah memaparkan rencana bisnis tahun 2022 kepada Wali Kota Khairul. Di antaranya mengembangkan jaringan fiber optik tahap II yang akan mencakup hampir seluruh wilayah Tarakan.
Rencana itu dilakukan karena pihaknya menilai potensi bisnis fiber optik cukup menjanjikan dengan menyasar perkantoran swasta, BUMN, perbankan dan sekolah. Namun pihaknya membutuhkan investasi cukup besar. Untuk merealisasikannya dibutuhkan anggaran hampir mencapai Rp 2,1 miliar.
“Kita kemarin sudah ukur, sudah survei di lapangan, perangkatnya, jalurnya, kebutuhan bandwidth-nya kita hitung, bahkan dengan potensi pelanggan itu yang bertambah sekitar 50-60 pelanggan, kita hitung-hitung kembali break event point-nya itu atau balik modalnya itu di tahun ketiga kalau dia pembangunan investasi di tahun 2022 nanti,” bebernya.
Namun, seiring rencana Pemkot Tarakan yang kemungkinan tidak memberikan penyertaan modal di tahun depan, rencana tersebut kemungkinan ditunda. Riskiyanto juga mengaku akan memaparkan lebih lanjut kepada Wali Kota Khairul dalam pertemuan berikutnya.
Meski demikian, Riskiyanto menegaskan pihaknya tetap melaksanakan arahan Wali Kota Khairul untuk melakukan efisiensi anggaran.
“Kita memang betul-betul mengerjakan pekerjaan yang sesuai kebutuhan, baik kebutuhan perusahaan. Kita disuruh efisiensi, menganggarkan kegiatan yang betul-betul sesuai dengan kebutuhan perusahaan,” tegasnya.
Disamping itu, pihaknya juga mampu menambah nilai aset yang dimiliki. Nilai aset yang tercatat dalam laporan neraca keuangan Perumda Tarakan Media Telekomunikasi mencapai lebih dari Rp 2 miliar. (jkr)
Discussion about this post