TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum bersama Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Yansen TP, M.Si menghadiri pelantikan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kaltara Periode 2021-2024.
Pelantikan yang berlangsung dengan protokol kesehatan di Hotel Luminor, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Sabtu (23/10/2021). Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming melantik Ahmad Syamsir Arief dan jajarannya, dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Dalam sambutannya, Gubernur Zainal mengucapkan selamat atas pelantikan seluruh pengurus BPW HIMPI Kaltara. Menurutnya, pengusaha merupakan salah satu pilar untuk meningkatkan perekonomian demi memberi kesejahteraan kepada masyarakat.
“Kondisi geografis Kaltara ini cukup berbeda karena merupakan daerah perbatasan, jadi memang perlu mendapatkan perhatian lebih. Maka dari itu, saya sangat mengapresiasi tema yang diangkat, yaitu Peran Pengusaha Teras Negeri dalam Pemulihan Ekonomi Nasional,” ungkap Gubernur Zainal.
“Saya berpesan agar HIPMI dapat terus berkembang, turut membantu pemerintah dalam mengembangkan produk-produk lokal yang ada di Kaltara, salah satunya seperti batik dengan corak khas Kaltara,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua BPW HIPMI Kaltara Ahmad Syamsir Arief menjelaskan HIPMI Kaltara terbentuk pada tahun 2016 yang sebelumnya itu hanya ada di Tarakan. Tapi sejak kepengurusan Andi Samula sebagai Ketua Umum HIPMI Kaltara waktu itu, HIPMI terbentuk juga di empat kabupaten, sehingga sekarang tercatat sekitar 305 orang sebagai anggota HIPMI di Kaltara.
Fungsi HIPMI adalah untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan baru di tengah pandemi Covid-19, melalui usaha para pebisnis muda.
“Banyak terjadinya pengurangan tenaga kerja akibat pandemi saat ini, tentu pemerintah tidak tinggal diam. Pemerintah telah membuka rekrutmen ASN, TNI, serta karyawan BUMN dan BUMD. Namun, hal ini masih belum cukup. Maka dari itu hadir pihak swasta dengan instrumen investor untuk menyerap banyak tenaga kerja di Kaltara,” ujarnya.
“Di sinilah penting hadirnya HIPMI yang bersinergi dengan pemerintah untuk menjadi bagian dari penyambut investor dengan menyiapkan kader-kader usaha lokal agar bisa memiliki daya saing sesuai dengan ketentuan PMA (Penanaman Modal Asing , red) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri,red),” jelas Arief.
Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming menilai Indonesia akan mengalami kemunduran apabila para pemuda-pemudi masih mengharapkan pekerjaan dari instansi pemerintah tanpa memikirkan pentingnya aspek perusahaan swasta.
“Kalau semua anak muda terdoktrin dan berpikir untuk menjadi ASN, TNI, Polisi, atau pekerjaan semacamnya, Indonesia ini akan bangkrut. Kalau ditanya kenapa demikian, itu karena tidak mungkin negara bisa hadir untuk membiayai semuanya,” beber Mardani.
“Tingkat pengusaha entrepreneur di Indonesia ini jauh ketinggalan dengan negara-negara di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations, red). Indonesia itu hanya punya 3,7 persen saja, kalau negara tetangga seperti Malaysia itu sudah lima persen dan Singapura sekitar enam persen padahal mereka negara yang lebih kecil dari Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, pria yang dinobatkan sebagai bupati termuda di Indonesia ini berharap agar pemerintah daerah dapat memberi kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modal serta membuka usaha baru dengan mempertimbangkan segala aspek di daerah. (saq/dkispkaltara)
Discussion about this post