TARAKAN – Salam Candra (53) warga Jembatan Besi Tarakan dilaporkan hilang kontak saat berlayar dengan speeboat membawa hasil panennya dari pulau Selayu menuju Tarakan, Sabtu (1/5/2021) sekira pukul 08.00 Wita.
Hal itu diketahui setelah salah keluarga korban, Arsyad, melaporkan peristiwa tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan.
Seperti dilansir dari channel Youtube Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, berdasarkan keterangan Arsyad, korban berlayar dari tambaknya di Pulau Selayu menuju Tarakan sekira pukul 07.30 Wita dengan membawa muatan ikan menggunakan speedboat bermesin 40 PK.
Namun dalam perjalanan, Salam Candra tidak memberi kabar. Ia juga berusaha menghubungi korban melalui handphone, tapi tidak aktif. Namun, sekira pukul 10.00 Wita, ia menerima telepon dari korban yang menginformasikan kalau bensinnya sudah habis. Setelah menginformasikan hal itu, korban hilang kontak.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan Amiruddin membenarkan kejadian tersebut. Setelah pihaknya menerima laporan dari keluarga korban.
“Benar, jadi siang hari pada pukul 13.35 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan menerima informasi dari keluarga korban, dimana keluarga korban menginformasikan bahwa telah terjadi kecelakaan kapal, satu buah speedboat dengan mesin 40 PK dengan penumpang satu orang, mengalami kehilangan kontak di perairan Pulau Selayu,” tuturnya.
Dari informasi yang disampaikan keluarga korban, Amiruddin menuturkan bahwa setelah habis memanen ikan Bandeng di tambaknya, korban menuju Tarakan dengan membawa hasil panennya kurang lebih sekitar 500 kilogram.
Namun dalam perjalanan menuju Tarakan, korban diterpa hujan sehingga jarak pandang korban tidak bisa melihat pulau Tarakan. Sedangkan speed mereka ini tidak dilengkapi dengan peralatan navigasi, hanya mengandalkan visual saja.
“Setelah terjadi hujan mengganggu fisibility dia, dia sudah langsung kebingungan ataupun kehilangan arah. Kejadian itu pada pukul 08.00 Wita tadi pagi, dan 5 jam kemudian baru menginformasikan kepada pihak basarnas,” tuturnya yang memberikan informasi melalui video, Sabtu (1/5).
Setelah mendapatkan informasi dari keluarga korban, pukul 13.55 Wita, Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan memberangkatkan satu tim rescue berjumlah 5 orang dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat untuk melaksanakan pancarian di sekitar Pulau Selayu.
Namun, sampai di TKP, posisi korban sudah bergeser. Meskipun sempat berkomunikasi dengan korban via handphone, namun korban belum bisa ditemukan.
“Kita masih bisa berkomunikasi sama si korbannya menggunakan via handphone, tapi permasalahan karena tidak ada fisibility ataupun tanda-tanda yang dia kenali sehingga ini menjadi salah satu permasalahan atau kendala kita di dalam melakukan pencarian,” tuturnya.
Hingga Minggu (2/5), personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan masih melakukan pencarian karena pihaknya masih bisa berkomunikasi dengan korban, hanya belum mendapatkan informasi posisi pasti korban.
“Kita berupaya mencari posisi koordinat pastinya. Sehingga kalau kita sudah bisa mendapatkan koordinat pastinya dengan mudah kita menemukan korban,” tuturnya. (jkr-1)
Discussion about this post