TARAKAN – Kepala Bandar Udara Juwata Tarakan Agus Priyanto meresmikan penerbangan perdana subsidi angkutan perintis untuk wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 2021 di Bandar Udara Juwata Tarakan, Senin (11/1/2021).
Program ini merupakan kelanjutan dari program jembatan udara yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2021 dengan masih menggandeng maskapai Susi Air.
Pemerintah Pusat menggelontorkan anggaran cukup besar tahun ini. dibeberkan Agus Priyanto, untuk subsidi angkut penumpang mencapai Rp 30,7 miliar. Sementara untuk subsidi angkutan cargo sebesar Rp 9,2 miliar. Adapun subsidi BBM sebanyak 1.629 drum. Jumlah itu, diperkirakan Agus Priyanto meningkat dibandingkan tahun lalu.
“Pasti ada peningkatan. Tadi kan saya sampaikan ada rute, kalau yang cargo itu frekuwensi, terus yang terakhir itu adalah subsidi BBM, yang tahun lalu 988 drum menjadi 1.629. Jadi ada peningkatan kira-kira 600 drum,” ujarnya kepada awak media.
Menurutnya, Pemerintah Pusat menanggung hingga 50 persen subsidi perintis ini, baik penumpang, cargo maupun BBM. Program ini berlaku selama satu tahun.
Adapun rute penerbangan tahun ini, dibeberkan Agus Priyanto, terdapat penambahan dua rute baru yakni tujuan Nunukan – Long Layu dan Nunukan – Binuang pulang pergi. Sehingga tahun ini ada 16 rute penerbangan.
Sedangkan rute sebelumnya di antaranya rute Tarakan – Long Bawan pulang pergi, Long Apung – Malinau, Long Apung – Tanjung Selor dan Long Apung – Nunukan, kemudian Tanjung Selor – Long Bawan dan Tarakan – Maratua.
Selanjutnya Malinau – Mahak Baru, Malinau – Long Ayu, Malinau – Binuang, Malinau – Long Alango, Malinau – Long Pujungan, Malinau – Data Dian dan Malinau – Long Sule.
Agus Priyanto membeberkan tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada di daerh 3T, terdepan, terpencil dan tertinggal tentunya daerah-daerah perbatasan yang belum terlayani oleh moda transportasi lain karena kita ketahui bersama jalan belum mencukupi.
Sedangkan untuk rute subsidi cargo di antaranya Tarakan – Long Apung dan Long Apung – Tarakan, Tarakan – Long Bawang dan Long Bawang – Tarakan, Tarakan Long Sule dan Long Sule Tarakan serta Tarakan – Binuang dan Binuang – Tarakan.
Subsidi angkut cargo ini bertujuan memberikan keringanan dalam mengangkut logistik, Mulai dari kebutuhan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, terigu, bawang, sayuran dan lain-lain, hingga pupuk, benih dan bahan konstruksi. (jkr-1)
Discussion about this post