NUNUKAN – Bupati Nunukan Laura Hj. Asmin Laura Hafid S.E, M.M menyambangi warga terdampak musibah kebakaran di posko pengungsian yang terletak di samping Kantor Kelurahan Nunukan Utara, Senin (11/1/2021).
Begitu sampai di tenda pengungsian, bupati pertama kali menanyakan kondisi warga apakah sudah makan atau belum, sebagai bentuk perhatian mendalam dari orang nomor satu di Bumi Tunon Taka itu.
Bupati mengaku telah menginstruksikan kepada dinas terkait agar memperhatikan kesehatan warga seperti penyediaan masker dan tempat cuci tangan. Juga ditekankan untuk pemberian makanan 3 kali sehari. Pemkab Nunukan juga mempersiapkan pujasera dan rusanawa untuk tempat tinggal sementara.
“Sudah saya instruksikan kepada semua dinas yang terkait agar dapat melayani masyarakat dengan tulus warga yang terdampak, utamanya makannya dan tempat tinggal untuk sementara,” tutur bupati.
Bupati juga menyampaikan Pemerintah Kabupaten Nunukan nantinya akan memberikan bantuan kepada warga terdampak apabila semuanya sudah didata.
“InsyaAllah nanti kami akan bantu semuanya, ini sementara didata, sabar ya, ini semua ujian dari Allah subhanahu wa ta’alaa,” ungkapnya.
Selain di tenda pengungsian, Bupati Asmin Laura juga mengunjungi korban di RSUD Nunukan. Didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Andi Hamzah dan Andi Muhammad Akbar MD serta Ketua DPRD Nunukan Hj. Rahma Leppa dan anggota DPRD Nunukan Hj. Nikmah langsung menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk melihat korban.
Disambut dengan tangis oleh keluarga korban, Bupati Laura berusaha menenangkannya dan memberikan semangat, baik kepada korban maupun kepada keluarga korban.
“Sabar bu, ini merupakan musibah dari Allah Allah subhanahu wa ta’alaa, yang kuat ya, dan tawakkal,” tutur bupati menyabarkan keluarga korban.
Bupati menegaskan keluarga korban tidak usah memikirkan biaya selama dirawat di RSUD. “Bapak ibu tidak usah pikir tentang biayanya, nanti saya yang tanggung,” kata bupati.
Bupati Laura sendiri menyayangkan ulah pelaku yang diduga sebagai dalang kebakaran di Jembatan Inhutani sekaligus melukai 7 warga, sehingga menimbulkan banyak sekali kerugian.
“Ya kita sangat menyayangkan dan menyesalkan sekali semua ini bisa terjadi, tapi saya belum tahu pasti, ini ada motif apa dan untuk sementara sekarang semuanya lagi dirawat dirumah sakit,” tuturnya.
Bupati menyerahkan segalanya kepada pihak berwajib untuk proses hukumnya agar terungkap motif dibalik ulah pelaku itu. “Sudah saya serahkan kepada kepolisian yang mengungkapnya seperti apa,” ungkap bupati.
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Nunukan Iptu Randhya Sakhtika belum bisa membeberkan motif penyerangan yang dilakukan pelaku karena masih di IGD. Ia hanya memastikan bahwa jumlah korban sebanyak 7 orang.
“Adapun jumlah korban sebanyak 7 orang, diantaranya 4 orang dewasa dan 3 orang merupakan anak-anak,” jelasnya. (jkr-2)
Discussion about this post