NUNUKAN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Nunukan tetap mengalokasikan dana untuk program pendidikan, bantuan sosial (bansos) hingga bantuan modal usaha kepada masyarakat Nunukan pada tahun 2021. Alokasi anggaran untuk masing-masing program dari kisaran Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar.
Ketua Baznas Kabupaten Nunukan, H. Zahri mengatakan, target penerimaan dari Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS) tahun ini sebesar Rp 5,5 miliar.
“Kemudian Indonesia Sejahtera yang orientasinya kepada bantuan modal usaha. Alokasinya hampir mencapai Rp 1 miliar dari target Rp 5,5 miliar. Untuk duafa, bantuan fakir miskin, bantuan sosial dan sebagainya itu dialokasikan sekitar Rp 2,8 miliar lebih,” ujar H. Zahri, Minggu (10/1/2021).
Baznas Nunukan pada intinya memiliki empat program dan harus sejalan semuanya. Setiap penyusunan anggaran Baznas, masing-masing program punya pos. Misalnya program Indonesia Cerdas, dimana untuk beasiswa tahun ini dialokasikan sebesar Rp 500 juta, termasuk bantuan pendidikan sebesar Rp 500 juta.
Kemudian Mualaf Center Baznas (MCB) dialokasikan sebesar Rp 500 juta. Selain itu, juga Indonesia Takwa yang kaitannya dengan pembangunan rumah ibadah dan pembinaan mental spiritual. Sedangkan Indonesia Sejahtera yang orientasinya kepada bantuan modal usaha, alokasinya hampir mencapai Rp 1 miliar dari target Rp 5,5 miliar.
Dia mengatakan, Baznas juga memberikan bantuan yang sifatnya sosial karena kadang ada yang bersifat insidentil. Seperti banyak kasus yang ditemukan, yaitu adanya warga yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, yang BPJS-nya tertahan karena menunggak pembayaran.
Ketika mau mengklaim, besarannya ada sampai Rp 1 juta, Rp 2 juta bahkan yang terbaru ada Rp 2 juta lebih tidak bisa membayar. Hal-hal seperti ini juga menjadi bagian perhatian dari Baznas.
Dibeberkan, sesungguhnya Baznas Nunukan sumber penerimaannya tidak hanya dari ZIS di Nunukan. Untuk tahun 2021, mendapatkan bantuan dana dari Baznas pusat lewat program Zakat Community Development (ZCD) yang dilakukan berupa pembiakkan kambing, olahan pisang dan petani sayur di Sebatik Tengah. Kemudian di bulan Februari mendatang, Baznas pusat akan datang ke Nunukan untuk pengukuran indeks desa zakat.
“Indeks desa zakat dibutuhkan Baznas pusat untuk mereka mengelontorkan dana ke daerah. Di samping itu, Baznas tetap menampung aspirasi masyarakat ketika ada informasi, terutama dari dinas-dinas yang selalu berkoordinasi dengan Baznas, seperti Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan,” pungkasnya. (jkr-2)
Discussion about this post