TARAKAN – Konstruksi jembatan di RT 21 Kelurahan Selumit Pantai, ambruk pada Senin (14/12/2020) siang sekira pukul 11.00 Wita. Dua pekerja yang sedang bekerja saat ikut terjatuh. Namun, kondisinya tidak mengalami luka serius.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan Pandariansyah, mencoba meluruskan kondisi yang terjadi terhadap insiden tersebut, meskipun proyek itu bukan kegiatan DPUTR Tarakan.
“Memang di sana itu belum dicoba, masih pemasangan bekisting, belum sempurna, belum pengecoran. Bekisting itu cetakkan,” ujar Pandariansyah kepada jendelakaltara.co, Selasa (15/12/2020).
“Belum selesai dirakit, mungkin ada salah satu lepas salah satu sisinya, nah itu terturun dia. Bukan roboh itu, bukan, cuma bekistingnya belum tuntas,” jelasnya.
Pandariansyah menegaskan pekerjaan itu masih tanggung jawab pihak kontraktor. Sehingga mereka harus memperbaiki semuanya.
Disinggung kapal yang keluar masuk jalur yang ada berada bawah jembatan tersebut, Pandariansyah meminta pengertian warga untuk sementara memarkir kapalnya di luar hingga selesainya pembangunan jembatan.
“Kita juga minta pengertian sama warga di sana, masyarakat di sana, nelayan di sana, sementara janganlah dulu. Di luar saja dulu, tunggu selesai minimal 21 hari selesai, barulah,” pintanya.
Menurutnya, butuh waktu minimal 21 hari untuk membuat betonnya keras, atau paling tidak satu bulan. Pandariansyah sendiri tidak melihat ada unsur kelalaian dalam insiden tersebut karena kegiatan itu masih dalam proses pengerjaan dan belum selesai. (jkr-1)
Discussion about this post