TARAKAN – Di tengah dampak yang dirasakan masyarakat karena pandemi corona virus disease (covid-19), masih saja ada yang memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan besar.
Seperti penjualan tabung LPG 3 kilogram bersubsidi yang sebenarnya telah ditentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) nya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, namun ada yang menjual mahal hingga Rp 85 ribu per tabungnya.
Ketua RT 12 Kelurahan Pantai Amal, Aminah, mengakui hal itu. Menurutnya, di tengah susahnya mendapatkan tabung LPG 3 kilogram, ada yang membawa ke daerahnya pada malam hari untuk ditawarkan ke masyarakat.
“Itulah kubilang, ini tabung ini kenapa susah banget, tapi ada yang bawa kalau tengah malam-malam, jam-jam 9, jam 8, ada yang bawa dari kota. Dia ada memang diecerkan tapi bukan cuma satu, banyak dia bawa,” tuturnya.
Ia mengaku tidak tahu harga yang ditawarkan. Namun, berdasarkan harga yang dijual pedagang di sekitar rumahnya, ada yang menjual dengan harga Rp 85 ribu per tabung.
“Saya tidak tahu, cuma yang menjual itu Rp 85 (ribu) dia jualkan,” bebernya.
Menurutnya, jika pangkalan resmi, tidak ada yang menjual dengan harga mahal karena begitu datang tabung, langsung habis. Sepengetahuannya, biasanya harga di pangkalan Rp 20 ribu, ada juga Rp 25 ribu per tabung.
Aminah mengakui susahnya mendapatkan tabung LPG 3 kilogram saat ini. Ia sempat ikut antre untuk mendapatkan, ia menilai ada yang tidak dapat.
Tabung LPG 3 kilogram menjadi salah satu pilihan masyarakat di wilayahnya untuk memasak karena belum masuk jaringan gas alam di daerahnya dan susahnya mendapatkan minyak tanah.
Sehingga meskipun harga tabung LPG 3 kilogam dijual mahal, mau tidak mau harus dibeli untuk dipakai memasak. Alternatif lainnya adalah menggunakan kayu api.
“Kalau warga dibeli karena kita mau pakai sudah, mau tak mau harus dibeli. Susah juga minyak tanah,” ungkapnya. (jkr-1)
Discussion about this post