TARAKAN – Tidak hanya memperkirakan menguatnya perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) di triwulan III dan IV tahun 2020, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara Yufrizal juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Kaltara ke depan.
“Perekonomian Kaltara ke depan diperkirakan akan tetap kuat berdasarkan beberapa hasil survei dan indikator yang dimiliki dan dilakukan oleh KPwBI Provinsi Kaltara,” tulis Yufrizal seperti yang diterima jendelakaltara.co melalui pesan WhatSapp (WA), Minggu (25/10).
Lebih lanjut, dari sisi dunia usaha, berdasarkan hasil liaison maupun Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pihaknya ke beberapa perusahaan dan dunia usaha yang mewakili sektoral di Kaltara menunjukkan optimisme yang terus membaik terhadap kondisi ekonomi di triwulan III dan triwulan IV 2020 mendatang. Perbaikan kinerja diprakirakan terjadi di antaranya pada lapangan usaha konstruksi dan perdagangan.
Perbaikan kinerja lapangan usaha konstruksi tercermin dari peningkatan konsumsi semen di Kaltara pada triwulan III 2020 yang meningkat 23 persen (yoy).
Sementara itu, perbaikan lapangan usaha perdagangan sejalan dengan insentif yang diberikan (a.l untuk kendaraan bermotor) dan mobilitas masyarakat yang mendorong konsumsi masyarakat dan peningkatan transaksi ekonomi, meski masih terbatas.
“Kami juga terus mencermati perkembangan perekonomian dengan melihat pada beberapa indikator termasuk high frequency data diantaranya Google Mobility Index dalam melihat pergerakan/mobilitas masyarakat dan dampaknya terhadap perekonomian,” lanjutnya.
Telah dibukanya PSBB dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat di Kaltara, turut mendorong perbaikan kinerja lapangan usaha transportasi secara perlahan, meskipun tentunya akan membutuhkan waktu untuk recovery.
Kondisi ini terlihat dari jumlah penumpang angkutan udara pada triwulan III 2020 yang mengalami peningkatan, meski masih dalam area kontraksi (di akhir triwulan III 2020 terkontraksi 34 persen (yoy), membaik dibandingkan triwulan II 2020 yang terkontraksi 98% (yoy)).
Optimisme juga terlihat dari sisi demand. Hasil Survey Konsumen KPwBI provinsi Kaltara memperlihatkan bahwa indikator konsumsi di triwulan III 2020 membaik terbatas dibandingkan triwulan II 2020.
BI terus bersinergi dengan mitra strategis BI. Bauran dan sinergi kebijakan antara BI, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi lainnya seperti OJK dan LPS diharapkan akan mampu mendorong optimisme perbaikan perekonomian kedepan, termasuk langkah BI untuk mendukung program stimulus pemerintah termasuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Beberapa langkah tersebut diantaranya dengan memperkuat implementasi kebijakan transformasi UMKM menuju model bisnis UMKM end to end process yang mendukung kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan instrumen pembayaran digital, kolaborasi bank, fintech dan e-commerce untuk mendukung program PEN.
Keseluruhan hal ini tentunya harus didukung oleh laju inflasi yang terus dijaga rendah dan stabil sesuai dengan target inflasi di 2020 dan 2021 sebesar 3+/-1 persen seiring terjaganya kecukupan suplai, perbaikan jalur distribusi ditengah belum kuatnya permintaan.
Bank Indonesia bersama dengan dinas terkait juga terus mencermati berbagai risiko yang dapat muncul dan mengganggu kestabilan harga termasuk risiko inflasi akhir taun terkait momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Berbagai langkah antisipasi oleh seluruh institusi yg tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi di Daerah maupun Nasional termasuk langkah yang ditegaskan kembali oleh Presiden saat pelaksanaan TPI Nasional Kamis, 22 Oktober 2020 lalu mengenai 4K yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif terus dilakukan untuk meredam lonjakan harga, termasuk tekanan inflasi pada kelompok transportasi menghadapi libur panjang akhir tahun 2020 mendatang.
Sementara itu, menyikapi perkembangan kasus Covid-19 di Kaltara, Yufrizal mengajak masyarakat untuk selalu melakukan 3M.
“Mari kita senantiasa melakukan 3M yaitu menggunakan masker dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak serta menghindari 3K yaitu kamar tertutup, keramaian dan kontak erat. Jaga diri, jaga orang lain,” ungkapnya.
Bank Indonesia tentunya akan terus mencermati berbagai perkembangan terakhir termasuk dampak dari Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi, termasuk di wilayah Kaltara. (sumber: rilis KPwBI Provinsi Kaltara)
Discussion about this post